REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan tren rumah dengan konsep ‘Modern Contemporary’ yang berkembang di Jepang pada tahun 2016 menginspirasi tim arsitek DELUTION untuk membuat sebuah rumah dengan konsep kubisme. Tim ini terdiri dari Muhammad Egha, Hezby Ryandi, dan Fahmy Desrizal Konsep tersebut kemudian dikembangkan dengan penentuan bentuk yang berasal dari basic shape geometri dari basic shape geometri yang ada.
Tim arsitektur kemudian mencoba untuk mengaplikasikan bentuk yang paling mencerminkan bentuk kubisme yaitu persegi gaya modern kontemporer ini diaplikasian lebih luas dengan menciptakan ruang-ruang yang berbentuk square, baik di dalam rumah maupun luar rumah.
"Jadi konsep rumah ini mengikuti tren rumah di Jepang. Sengaja dibuat ikonik karena memang ciri khas delution, monobox ini membuat banyak ruang-ruang berbentuk kotak," ujar tim design Indira Pramudita di Jakarta, Kamis (12/9).
Jika dilihat dari atas, rumah ini disokong oleh empat square menyerupai box yang kemudian dijadikan satu membentuk bagian-bagian rumah. Bentuk ruang square yang ada, akhirnya saling berhadapan dan membuat rumah ini harus memiliki bukaan besar untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Bentuk bukaan pun diatur untuk memiliki bentuk square menyesuaikan bentuk ruangan. Dia melanjutkan, selain itu konsep yang paling ditekankan pada rumah ini adalah nuansa monochrome, yang dimana nuansa tersebut menunjang konsep modern contemporary. Monochrome warna yang digunakan menggunakan sentuhan colour scheme yaitu bukan hanya penggunaan satu warna saja, melai kan juga perpaduan dua warna yang dapat membangun nuansa monochrome yang diantaranya adalah nuansa warna putih dan abu-abu tua.
Menurut dia, rumah bergaya modern kontemporer ini memiliki ciri khas yang dinamis. Konsep ini sengaja diterapkan agar future plan pengembangan rumah dapat berjalan dan disesuaikan sehingga nantinya akan tetap cocok dengan bangunan yang saat ini sudah berdiri.
"Arsitek menambah sedikit sentuhan pada area tangga utama. Area tangga utama dibuat seperti tidak menggunakan railing. Pada dasaranya railing tersebut tetap ada namun menjadi bagian yang compact dan difungsikan sebagai storage," ujarnya.
Dia menambahkan, karena berlatar belakang keluarga yang suka berkumpul, maka rumah ini juga menerapkan konsep open layout atau tanpa sekat dengan bentuk ruang letter L. Uniknya, kata Indira, karena berbentuk letter L, maka setiap sudut rumah bisa melihat pemandangan keluar area rumah. "Ini desain yg akan selalu mengikuti perkembangan zaman, jadi tidak akan kuno," kata dia.