REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dahulu, konsumen mungkin hanya memperhatikan khasiat atau bahan-bahan dalam memilih produk perawatan kulit. Kini, status kehalalan produk perawatan kulit menjadi pertimbangan yang juga diperhitungkan konsumen dalam memilih produk perawatan kulit.
"Halal jadi lebih tren sekarang," terang CEO Wipro Unza Indonesia Amit Dawn yang menaungi merek produk perawatan kulit seperti Safi dan Bio-essence di Jakarta.
Amit mengatakan dahulu status kehalalan mungkin hanya dicari untuk produk makanan yang dikonsumsi. Namun saat ini, kebutuhan akan kehalalan telah mencakup hal yang lebih luas lagi.
Amit mengatakan status halal dalam suatu produk tidak hanya bermanfaat untuk Muslim. Amit mengatakan status halal juga turut berimbas pada proses produksi yang lebih baik.
Mendapatkan dan mempertahankan status halal untuk sebuah produk tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, Amit mengatakan Wipro tetap berkomitmen menjaga kehalalan produk-produk yang dihasilkan demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Oleh karena itu, meski hanya Safi yang dipasarkan sebagai produk bersertifikasi halal dari Winpro Unza, produk-produk lain yang dipasarkan Winpro Unza juga terjaga kehalalannya.
"Contohnya Vitalis, bukan dipasarkan sebagai produk halal, tapi sebenarnya produknya (diproduksi secara) halal," ujar Amit.
Minat besar terhadap produk halal, khususnya dalam hal produk perawatan kulit, juga terlihat dari pesatnya kemajuan yang telah diraih oleh Safi. Meski terbilang baru masuk ke Indonesia, Safi saat ini telah menjadi top 2 player dalam kanal kesehatan dan kecantikan di Indonesia.
"Orang-orang mulai peduli mau menggunakan produk yang halal, kebetulan Safi bisa memenuhi kebutuhan itu," ungkap Marketing Manager Skincare Business Unit Wipro Unza Indonesia Diana Susiany.