REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran produk hingga pameran arsitektur cukup banyak ditemukan. Tetapi sangat jarang ada pameran desain grafis.
Meski pertumbuhannya yang sangat pesat, namun profesi desainer grafis dianggap masih jarang berkumpul. Jika presentasi di depan klien sudah biasa, maka sekarang para desainer grafis ditantang menuangkan ide, konsep di panel yang tersedia pada sebuah pameran.
Dinamai Seek A Seek, pameran yang juga pernah digelar tiga tahun sebelumnya ini sekaligus digelar untuk menjawab tantangan era digital. Untuk mencatat perkembangannya dari tahun ke tahun.
"Sebenarnya kita lihat pameran ini sangat menjawab profesi desainer grafis pada saat ini, di mana kita harus mengikuti digital era. Kalau dulu yang saya kerjakan logo, buku, kalau sekarang yang namanya profesi ini sudah sangat luas," kata Hermawan Tanzuk, inisiator dan kurator pameran Seek A Seek di Dialogue Artspace, Jakarta, Jumat (29/11).
Pameran Seek-a-seek #2 dengan tema Kon/jun/gsi memiliki arti 'penyambung'. Tema adalah respons terhadap isu-isu dan paradigma yang dihadapi bidang desain grafis kini dan mungkin mendatang, yaitu antara lain disrupsi, revolusi industri 4.0, dan era digital.
Isu-isu tersebut cukup mengecohkan, apabila tidak sigap dan cermat disikapi dapat mengarah ke pergeseran pemahaman bidang, terkikisnya kekompakan dan kebersamaan. Sehingga berpeluang mengerdilkan pemberdayaan dan pengembangan bidang ini.
Tema ini mengarahkan Seek-a-seek #2 untuk dapat menjadi pemersatu antar pelaku desain grafis Indonesia sehingga semangat kebersamaan tumbuh kembali dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Intinya ingin bikin pameran yang seru-seruan saja, bagaimana kita saling bahu membahu mempunyai semangat kebersamaan, membuat pameran saling memperrbaiki di industri ini," tambahnya.
Pameran digelar selama dua bulan pada tanggal 29 November 2019 hingga 31 Januari 2020. Acara ini merupakan kolaborasi antara Dia.Lo.Gue, ADGI, DGI dan di dukung oleh Whiteboard Journal.