Selasa 03 Dec 2019 15:09 WIB

TikTok Batasi Kemunculan Pengguna Disabilitas

Pembatasan kemunculan pengguna disabilitas di TikTok dianggap diskriminatif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Indira Rezkisari
Aplikasi Tiktok.
Foto: ist
Aplikasi Tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring video sosial TikTok tampak membatasi kemunculan pengguna disabilitas pada 'For You' feed pengguna lain. Tindakan ini disinyalir bertujuan untuk melindungi para pengguna disabilitas, seperti pengguna dengan sindrom Down atau wajah yang rusak, dari perundungan. Namun, sebagian orang melihat tindakan ini sebagai bentuk diskriminasi.

Konten TikTok dipromosikan melalui algoritma tertentu sehingga bisa muncul pada 'For You' feed pengguna lain. Salah satu di antaranya ada 'Auto R' yang dapat mencegah suatu video untuk muncul di feed pengguna lain bila sudah mencapai jumlah penonton tertentu.

Baca Juga

'Auto R' dapat diaplikasikan sebagai tag pada video individual sebagai sebuah opsi. Akan tetapi untuk pengguna dengan kekhususan, 'Auto R' ini menjadi sebuah pengaturan standar.

'Auto R' tampak diapikasikan sebagai pengaturan standar untuk kategori pengguna yang cukup luas. Selain pengguna disabilitas, 'Auto R' juga membatasi video-video pengguna bertubuh gemuk yang percaya diri hingga pengguna dengan autisme. Para pengguna ini merupakan pengguna yang dinilai berisiko menghadapi perundungan daring.

Seperti dilansir The Verge, aturan yang diterapkan TikTok ini bertujuan untuk mencegah perundungan. Ironisnya, aturan ini justru tampak 'merundung' sebagian pengguna tersebut.

Juru Bicara TikTok mengungkapkan bahwa aturan yang diterapkan TikTok ini merupakan upaya awal dalam mencegah perundungan yang memang masih belum sempurna. Juru Bicara TikTok mengatakan pembatasan ini hanya bersifat sementara dan tidak direncanakan untuk waktu yang lama.

Meski dilakukan dengan tujuan yang baik, Juru Bicara TikTok juga menyadari bahwa aturan pembatasan ini melakukan pendekatan dengan cara yang keliru. Oleh karena itu, TikTok akan mengubah aturan tesebut.

"Sebagai respons dari meningkatnya perundungan di aplikasi, kami menerapkan aturan sementara yang kurang baik," jelas Juru Bicara TikTok.

Sebelumnya TikTok juga membatasi video yang bernada menyinggung pemerintah China. Belum lama ini, TikTok juga menonaktifkan pengguna yang mengkritisi pemerintah China terkait isu Muslim Uighur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement