REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan pasar es krim di Indonesia diperkirakan mengalami pertumbuhan di atas 10 persen dalam lima tahun depan.
"Itu berdasarkan data riset terbaru dari Mintel Global Report 2019 tentang A Year of Innovation in Ice Cream," kata Manajer Sales dan Marketing, Unit Bisnis Es Krim Tetra Pak Denmark , Steen Rasmussen, di Jakarta, Jumat (6/12).
Bahkan, menurut Steen, laporan pasar ritel global 2019 Mintel tentang es krim mengungkapkan bahwa pasar Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan akan tumbuh secara signifikan di dekade berikutnya.
Pertumbuhan sebesar itu, kata Steen, juga memerlukan dukungan industri es krim agar menghasilkan produk es krim dengan inovasi baik dari resep baru, desain baru, bentuk baru, topping baru dan format kemasan baru untuk memenuhi permintaan konsumen.
Oleh karena itu, pihaknya sangat siap untuk mendukung industri es krim terkait tren dalam proses pembuatannya yang menuntut inovasi baik dari resep maupun desain.
Ia juga mengaku, pihaknya telah memenuhi komitmennya terkait lingkungan dengan bekerja sama dengan mitra daur ulang untuk mendaur ulang kemasan karton makanan dan minuman menjadi beberapa material seperti atap gelombang berkualitas tinggi dan produk kreatif ramah lingkungan lainnya.
Pada 2018, Tetra Pak mendaur ulang lebih dari 10.338 ton kemasan karton. Tahun ini, Tetra Pak Indonesia telah berhasil berkolaborasi dengan beberapa mitra pengumpul limbah baru, lima di antaranya berada di daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Tingkat daur ulang diperkirakan akan meningkat menjadi 24 persen di tahun depan.