Sabtu 21 Dec 2019 17:53 WIB

Apple Dilaporkan Masuki Bisnis Satelit

Tim Apple punya belasan insinyur dari industri desain dirgantara, satelit, dan antena

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Christiyaningsih
Apple dilaporkan masuki bisnis satelit. (ilustrasi)
Foto: VOA
Apple dilaporkan masuki bisnis satelit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple diam-diam menjadi bagian sebuah tim untuk menemukan cara-cara baru mengirimkan data secara langsung antara perangkat dan satelitnya. Tim tersebut sekarang memiliki sekitar belasan insinyur dari industri desain dirgantara, satelit, dan antena.

Proyek tersebut sedang dalam tahap awal. CEO Apple Tim Cook telah menyatakan minatnya dalam pekerjaan penelitian tersebut.

Baca Juga

Dilansir di CNBC pada Sabtu (21/12), perwakilan dari Apple tidak segera memberikan komentar terhadap informasi itu. Karena itu, masih belum jelas apakah Apple berencana membangun satelit sendiri atau menggunakan satelit yang ada.

Ketertarikan Apple mentransport data secara langsung ke perangkat bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada operator nirkabel. Teknologi itu memungkinkan Apple menghindari jaringan nirkabel tradisional dan meningkatkan fungsi seperti pelacakan lokasi.

Sebagai bagian dari upaya kepegawaian, Apple telah merekrut Michael Trela dan John Fenwick. Mereka adalah mantan kepala teknik satelit di Google dan mantan kepala operasi pesawat ruang angkasa di Google. Selain itu, Apple juga merekrut Matt Ettus, pendiri Ettus Research yang menjual peralatan jaringan nirkabel.

Apple akan menjadi pendatang terbaru ke pasaran dengan mencakup SpaceX dan Amazon. Awal tahun ini, CNBC melaporkan Project Kuiper di Amazon, yakni rencana raksasa e-commerce untuk membangun jaringan 3.236 satelit dalam upaya menyediakan akses internet global.

Amazon mengumumkan pekan ini akan membangun markas riset untuk Proyek Kuiper di Redmond, Washington, atau tidak jauh dari pangkalan Amazon di Seattle. Pada tahun lalu, SpaceX milik Elon Musk meluncurkan dua satelit pertama dari jaringan Starlinknya. Jaringan itu diharapkan dapat beroperasi setelah setidaknya 800 satelit dikerahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement