Ahad 22 Dec 2019 08:22 WIB

3 Cara Menjaga Alam Bagi Penggemar Fast Fashion

Penggemar fast fashion bisa membantu menjaga alam dengan tiga cara mudah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Vice President Elzatta Hijab, Tika Mulya, memberikan tips bagi penggemar fast fashion agar bisa berperan dalam menjaga alam.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Vice President Elzatta Hijab, Tika Mulya, memberikan tips bagi penggemar fast fashion agar bisa berperan dalam menjaga alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fast fashion dianggap menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya pencemaran lingkungan. Fast fashion merupakan istilah untuk produk mode yang diproduksi dalam jumlah banyak sesuai tren terbaru dengan harga terjangkau.

Business Insider mengungkapkan bahwa fast fashion memberikan kemudahan bagi orang-orang untuk berbelanja baju dengan harga yang terjangkau. Orang-orang diketahui belanja produk garmen 60 persen lebih banyak pada 2014 dibandingkan pada 2000.

Baca Juga

Ketika orang-orang tak henti membeli produk mode baru, akan ada banyak produk model lama yang menjadi tidak terpakai dan terbuang. Kecenderungan itu terlihat dari data yang menunjukkan bahwa 85 persen tekstil berakhir terbuang setiap tahunnya.

Selain itu, beberapa jenis kain juga turut menghasilkan mikroplastik yang mencemari laut ketika dicuci. Salah satu cara untuk menekan dampak negatif dari fast fashion adalah dengan memanfaatkan pakaian-pakaian yang sudah ada seoptimal mungkin.

Dengan cara yang tepat, penggunaan pakaian lama juga bisa membuat penampilan tetap trendi dan bergaya. Vice President Elzatta Tika Mulya mengungkapkan setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk menjaga baju tetap awet, tampil gaya dengan baju-baju lama, sekaligus menjaga lingkungan di saat yang bersamaan. Berikut ini adalah ketiga trik tersebut:

Merawat pakaian

Salah satu kunci untuk menjaga agar pakaian lebih bertahan lama adalah dengan merawat baju sebaik mungkin. Artinya, cara mencuci hingga cara penyimpanan pakaian perlu diperhatikan sesuai dengan jenis dan bahan pakaian. Dengan begitu, pakaian tidak akan akan mudah rusak atau pudar dan dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.

Mencuci pakaian

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan tidak boros dalam hal berganti pakaian. Tika mencontohkan, pakaian yang baru dipakai setengah hari dan belum kotor tidak harus langsung dimasukkan ke tempat baju kotor. Kalau tidak kotor, pakaian sebenarnya masih layak untuk dipakai kembali keesokan harinya.

"Karena kan airnya (untuk mencuci baju) itu juga limbah ujung-ujungnya," kata Tika kepada Republika.co.id saat ditemui usai peluncuran Citra Series dari Elzatta, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Padu padan

Menggunakan pakaian lama bukan berarti tidak bisa tampil gaya dan selaras dengan tren fashion terbaru. Kunci utamanya adalah melakukan padu-padan.

Tika mengatakan, inspirasi padu-padan gaya busana bisa didapatkan dari mana saja. Salah satunya dengan melihat gaya berbusana para pengimpak.

Terkait padu-padan, Tika mengatakan, koleksi Citra Series Elzatta juga sangat cocok untuk digunakan sebagai padu-padan untuk menciptakan tampilan yang trendi. Koleksi Citra Series memilki cukup banyak jenis produk yang dapat digunakan dalam keseharian dengan pilihan warna dan model masa kini.

"Untuk mix and match harus kaya akan wawasan, jadi harus lihat apa sih yang lagi ngetren sekarang," kata Tika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement