Jumat 10 Jan 2020 23:19 WIB

Masyarakat Urban Banyak yang Abaikan Mindfulness

Praktik mindfulness membantu masyarakat lebih menikmati hidupnya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Mindfulness alias kesadaran sini-kini dapat membuat masyarakat urban jauh dari stres.
Foto: Pixabay
Mindfulness alias kesadaran sini-kini dapat membuat masyarakat urban jauh dari stres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duduk tenang dalam posisi paling nyaman, memejamkan mata, sambil menyimak embusan napas yang teratur, mungkin menjadi sesuatu yang jarang dilakoni masyarakat urban. Padahal, meditasi sederhana itu memicu kesadaran sini-kini.

Kesadaran sini-kini atau praktik mindfulness membuat seseorang lebih hadir dan menikmati hidupnya pada detik dan tempat dia berada. Lebih jauh, kesadaran itu akan menjauhkan kekhawatiran tentang masa depan atau masa yang sudah berlalu.

Baca Juga

"Biasanya saat seseorang khawatir, ujung pangkal masalahnya karena memikirkan hal-hal yang belum terjadi dan yang sudah terjadi. Padahal hidup sederhana, yang penting fokus saat ini sedang melakukan apa," kata Marketing Lead Riliv, Fandi Andrian.

Riliv yang merupakan aplikasi meditasi dan layanan konseling, memiliki program meditasi berdasarkan teknik tersebut. Fandi menjelaskan, meditasi di aplikasinya menerapkan mindfulness-based stress reduction (MBSR) untuk menekan stres.

Dia menyampaikan, banyak penelitian dan jurnal ilmiah yang membuktikan teknik itu mengurangi stres dan memicu lebih banyak kebahagiaan. Hal terpenting, meditasi MBSR mengajak seseorang berada di sini-kini.

Praktik mindful bisa dilakoni setiap hari, dalam segala aktivitas, seperti menonton televisi, makan, dan pergi ke tempat kerja. Sayangnya, rutinitas padat dan ketergantungan teknologi membuat masyarakat urban belum banyak menerapkannya.

Bisa jadi sebagian orang lupa kapan terakhir kali makan tanpa melirik ponsel, naik transportasi umum tanpa mendengarkan musik, atau bekerja tanpa terganggu media sosial. Itu semua merupakan tanda belum berada di sini-kini.

"Bagian penting dan paling dasar, seperti menyadari cara bernapas, itu juga sering dilupakan masyarakat urban. Padahal setiap hari manusia bernapas, tapi jarang ada yang menyadari perubahan polanya," ujar Fandi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement