REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, pecinta film superhero akan dimanjakan dengan film "Satria Dewa Gatotkaca" garapan Satria Dewa Studio (SDS). Selain menghadirkan film, SDS juga menghadirkan action figure Satria Dewa Gatot Kaca untuk menjembatani para penggemar miniatur di Indonesia.
Action figure itu pun kini telah dapat dinikmati para penggemar lewat Satria Dewa Gatotkaca Take Off yang digelar di Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Acara yang berlangsung di area Mosaic Walk pada 23 hingga 26 Januari ini bertujuan untuk memperkenalkan ekosistem dari jagat Satria Dewa GatotKaca mulai dari film hingga sejumlah marchendise seperti action figure yang dihadirkan oleh Dolanan Keren yang sebelumnya juga sempat sukses dengan action figure Jokowi.
Pendiri Dolanan Keren, Bayu Arafat mengatakan, setelah selama ini hanya dihiasi oleh superhero dari luar negeri. Saat ini kolektor action figure mulai melirik super hero lokal.
“Seiring berjalannya waktu, ketertarikan para penggemar action figure dengan karakter lokal semakin meningkat, ini terbukti dengan terjualnya 50 buah produk Gatot Kaca hanya dalam waktu delapan jam," kata Bayu dalam keterangan pers kepada Republika pada Sabtu (25/1).
Lewat kegiatan take off yang dikemas lewat ajang pameran ini, para penggemar action figure dapat menikmati lima jenis marchendise, seperti Gatotkaca LV2 Bust yang merupakan armor level dua dari Gatotkaca. Ia menekankan, salah satu keunggulan dari bust berskala 1:1 ini adalah karena bust ini dipahat menggunakan tangan.
Selanjutnya, SDS juga menghadirkan Gatotkaca LV2 Statue. Patung Gatotkaca berskala 1:4 ini dibandrol dengan harga Rp 5 jutaan dan langsung ludes dalam sekejap. Selain itu, SDS dan Dolanan Keren juga menghadirkan Gatotkaca LV2 Action Figure.
Menututnya, action figure Gatotkaca ini juga menjadi buruan para kolektor. Karena, sama seperti Bust dan Statue, action figure dengan ukuran 1:6 itu juga langsung ludes. Kemudian, marchendise lain yang juga dihadirkan adalah Gatotkaca Figurine.
"Bisa dibilang ini merchandise Satria Dewa Gatotkaca yang paling spesial, karena dibuat oleh Royal Selangor. Sebelumnya Royal Selangor cukup sukses dengan figurine karakter Star Wars. Figurine ini dibuat secara terbatas. Dalam event ini, salah satu figurine pun laku Rp 15 juta lewat proses lelang," ujarnya.
Selanjutnya, marchendise kelima yang dihadirkan adalah medali bradjamusti yang merupakan replika dari properti film. Di film, medali ini akan menjadi sumber kekuatan Gatotkaca saat melakukan aksinya.
Produser eksekutif film "Satria Dewa Gatot Kaca", Rene Ishak mengatakan, kegiatan yang sekaligus jadi momen perkenalan ekosistem ini dilaksanakan dengan berbagai macam keseruan mulai dari pameran beragam merchandise yang bertemakan Gatot Kaca hingga kostum Gatot Kaca yang akan digunakan di film Satria Dewa Gatot Kaca.
"Dengan kegiatan ini, maka masyarakat akan merasa semakin dekat dengan super hero asli Indonesia ini. Untuk film, ditargetkan film Gatot Kaca akan menyapa layar lebar pada November 2020," kata Rene.
Ia pun menekankan, SDS sengaja mengangkat cerita Gatotkaca karena SDS ingin sekaligus memberikan apresiasi terhadap kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) asli Indonesia. Lewat legenda ini, lanjutnya, SDS ingin mengembangkan sebuah film legacy khas Indonesia yang menarik dan mempu memberikan nilai positif bagi masyarakat.