REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelaku usaha kopi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, berencana memanfaatkan ampas kopi untuk dijadikan pupuk organik. Nantinya, pupuk itu akan dipergunakan di kebun-kebun kopi wilayah Malang Raya.
Pemilik Amstirdam Coffee Siva Raja mengatakan, sampah ampas kopi per hari dari kedai-kedai kopi yang ada di wilayah Kota Malang terbilang tidak sedikit. Ia memandang, penggunaan ampas kopi sebagai pupuk organik tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah.
"Kami sedang menyiapkan, ampas kopi yang setiap hari dibuang, akan dikembalikan ke kebun, untuk dijadikan pupuk. Tahun ini seharusnya bisa dilaksanakan," kata Siva, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Siva menjelaskan, pemanfaatan ampas kopi tersebut nantinya harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu dan dicampur dengan bahan lain. Setelah melewati waktu tertentu, baru akan bisa dipergunakan sebagai pupuk organik.
Rencananya, menurut Siva, untuk tahap awal pemanfaatan ampas kopi sebagai pupuk organik tersebut akan dipergunakan di kawasan Gunung Arjuno, yang berada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lereng Gunung Arjuno merupakan salah satu wilayah ideal penghasil kopi di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk jenis robusta maupun arabica. Banyak petani kopi di area tersebut yang memproduksi kopi berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar Malang Raya.
"Ampas kopi itu akan kami kembalikan ke pertanian kopi, untuk awal ini ke wilayah Arjuno sebagai campuran pupuk," kata Siva.
Menurut Siva, banyak penelitian dilakukan di Indonesia untuk memanfaatkan ampas kopi tersebut. Namun, pilihan untuk menggunakan ampas kopi menjadi pupuk organik itu, diambil karena adanya kedekatan antara petani dengan pelaku usaha di Kota Malang.
"Pilihan untuk menjadikan ampas kopi itu pupuk organik, karena kami dekat dengan petani. Sehingga akan kami kembalikan ke kebun," kata Siva.