REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mataram akan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVI pada 30 Juli hingga 7 Agustus 2016. Event ini diharapkan juga bisa menarik wisatawan untuk menjajal berbagai hal menarik di kota tersebut dan sekitarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lombok, H Lalu Mohammad Faozal mengatakan ada beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi. Yang perlu Anda coba barangkali salah satunya geowisata. Dia menyebut eksotisme Pulau Lombok dan Sumbawa di NTB mempunyai potensi geowisata yang luar biasa.
“Potensi pariwisata Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa menyimpan eksotisme sebagai daya tarik geowisata. Sangat menarik untuk dikunjungi,” kata dia.
Faozal menambahkan, geowisata adalah perjalanan seorang atau sekelompok orang dengan tujuan obyek wisata alam kebumian sehingga mendapatkan manfaat dari perjalanan tersebut.
"Kedua pulau tersebut menyimpan keanekaragaman geologi yang menakjubkan sehingga layak bagi wisatawan termasuk para kafilah yang ada hadir dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVI di Mataram," kata dia
Faozal mencontohkan, Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (Geopark Rinjani Lombok) merupakan kawasan pegunungan yang memiliki keanekaragam geologi berupa kaldera yang terbentuk sekitar 14.000 tahun silam yang membentuk ornamen alam yang sangat indah.
Di tengahnya (pada ketinggian 2.000 meter dpl), terdapat Danau Segara Anak yang memiliki kedalaman lebih kurang 230 meter. Pada sisi kaldera sebelah timur terdapat puncak Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.276 meter dpl yang merupakan gunung dengan puncak tertinggi kedua di Indonesia.
Puas menikmati panorama Dana Segara Anak, wisatawan saran Faozal bisa melanjutkan ke kawasan Pantai Selatan (Kuta Tanjung AAN). Kawasan Kuta dan Tanjung Aan dengan pasir pantainya yang unik yaitu bulat (berbutir) dan merupakan erupsi gunung api.
Selain itu ada Kawasan Tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno) yang merupakan sisa dari proses geologi berupa gaya endogen (gaya dari dalam) dan heksogen (gaya dari luar) yang berlangsung jutaan tahun yang lalu. Gili Trawangan masih menyisakan batuan tersier, sedangkan Gili Air dan Gili Meno hanya terdiri dari endapan pantai berupa pasir, koral dan endapan hasil letusan gunung api berupa pasir batu apung.