REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sepuluh Duta Besar dari negara-negara-negara Timur Tengah berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (29/11) malam.
Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, kehadiran para Dubes Timur Tengah untuk mengetahui lebih jauh tentang potensi NTB khususnya di sektor pariwisata, perdagangan, dan pertanian.
Gubernur Zainul Majdi melanjutkan, selain Cina, negara-negara Timur Tengah diketahui menjadi negara yang cukup royal dalam menginvestasikan dananya di luar negeri. Namun, untuk di Indonesia masih cukup minim.
Presiden Joko Widodo mengarahkan Kementrian Luar Negeri agar diplomasi Indonesia lebih kepada diplomasi ekonomi, dan menjaring investasi di seluruh daerah. "Salah satu yang dianggap paling potensial itu adalah NTB. Kita merupakan provinsi pertama yang didatangi para Duta Besar Timur Tengah," ujarnya di kantor Pemprov NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, Rabu (30/11).
Pria yang juga dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu menjelaskan, para Dubes Timur Tengah belum cukup akrab dengan potensi yang ada di NTB. "Alhamdulilah mereka semakin semangat dan akan menjadi jembatan bagi para investor dari negara masing-masing untuk bisa berkomunikasi dengan pihak NTB," lanjutnya.
Dalam pertemuan semalam, Tuan Guru Bajang menerangkan tentang potensi NTB tentang kawasan ekonomi khusus Mandalika di Lombok Tengah serta sektor pertanian dan peternakan di Pulau Sumbawa.
"Yang penting kita jaga keamanan, kenyamanan, sehingga orang yang mau menanamkan modal uangnya yakin uangnya tidak akan hilang, namun akan menghasilkan keuntungan yang lebih baik," katanya menegaskan.