Jumat 31 Mar 2017 22:37 WIB

Produk Halal Harus Bermutu Tinggi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Irwan Kelana
Klub sepakbola tersukses di Inggris dan terkaya di Eropa, Manchester United, menggandeng penyedia produk-produk halal berkualitas, Aladdin Group.
Foto: Dok MU
Klub sepakbola tersukses di Inggris dan terkaya di Eropa, Manchester United, menggandeng penyedia produk-produk halal berkualitas, Aladdin Group.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah geliat industri halal yang sedang digalakan pemerintah Indonesia, mutu diperlukan untuk menegaskan kualitas dari sebah produk halal. Tanpa adanya mutu yang terukur,  sebuah produk tidak akan memiliki nilai jual yang maksimal.

Mutu yang baik tidak hanya meningkatkan pasar dari sebuah produk, tapi juga berdampak terhadap manajemen sebuah perusahaan. "Kepemilikan mutu dalam produk halal itu penting sekali dan namanya produk halal itu sudah pasti harus bermutu," kata Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Osmena Gunawan di Jakarta, Selasa (28/3).

Chairman Aladdin Group A Riawan Amin mengemukakan, halal itu tidak hanya harus sesuai hukum syariah, tapi juga harus berkualitas. “Tantangan kita adalah menciptakan produk yang halal dan thayyib (baik) yang  berkualitas, sehingga menarik minat orang-orang dari berbagai negara,” kata Riawan.

Osmena mengatakan, mutu dalam produk halal saling berkaitan. Keduanya tidak dapat dipisahkan lantara sudah diatur dalam kitab suci Alquran. Produsen, dia mengatakan, wajib menyajikan produk yang halalan thoyyiban (halal dan baik). "Kedua hal tersebut berjalan seimbang, sebaiknya memang seperti begitu," kata Osmena.

Osmena menyebutkan,  MUI tidak mengatur secara rinci terkait mutu yang harus dimiliki setiap produk halal. Hal tersebut, kata Osmena, tergangtung dari masing-masing produsen.

Produk halal yang bermutu tinggi,  kata Osmena, akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan industri halal di Indonesia. Jaminan kualitas jelas memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang mengonsumsi sebuah produk tertentu. "Tapi kalau halal itu jelas, supaya tidak mengandung bahan-bahan yang meragukan," kata Osmena.

Riawan menambahkan, produk  itu bukan sekadar halal dan baik, tapi mutunya harus tinggi. “Kalau  halal dan baik tapi mutunya rendah, kita akan kalah dengan produk yang netral atau tidak haram tapi mutunya tinggi yang diciptakan oleh negara-negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan dan Thailand,” paparnya.

Riawan mencontohkan, Aladdin Group merupakan perusahaan e-commerce yang memasarkan produk-produk halal maupun netral,  dan berkualitas tinggi. “Positioning kami sejak awal jelas, kami hanya memasarkan produk-produk yang halal, atau minimal netral, dan berkualitas tinggi. Kami tidak mau masuk ke produk-produk halal apalagi netral, yang kualitasnya rendah,” tegas Riawan Amin.

Positioning Aladdin Group sebagai operator penyedia barang-barang berlabel halal yang bermutu dilirik  oleh Manchester United (MU). Klub sepakbola tersukses di Inggris dan terkaya di Eropa  itu meneken kerja sama resmi dengan Aladdin Group, 2 Maret 2017. "Ini suatu prestasi, memberi pesan kepada dunia bahwa halal dan olahraga adalah hal yang dapat berjalan seiring. Mudah-mudahan syiar halal akan semakin mengglobal," ujar Riawan Amin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement