REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar The 1st North Maluku International Business Forum, 16-17 April 2017. Forum Bisnis Internasional yang dibuka Gubernur Malut Abdu Gani Kasuba, Ahad (16/4) itu dihadiri pengusaha dan investor dari dalam dan luar Indonesia. Salah satunya adalah delegasi pengusaha dari Malaysia.
Malaysia mengirim lima orang perwakilan ke forum bisnis internasional pertama di Ternate tersebut. Ketua Bahagian Internasional Dewan Perdagangan Melayu Putrajaya Malaysia, Datuk Jamal Asyahidan mengatakan dirinya membawa beberapa pengusaha Malaysia yang cocok dengan potensi di Maluku Utara.
Jamal mengaku menaruh perhatian khusus terhadap sektor wisata halal. Ia dan beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia membangun konsorsium Global Halal Travel. Dalam konsorsium ini, pengusaha asal Indonesia Riyanto Sofyan (chairman Sofyan Hotels Tbk) didapuk sebagai komisaris. "Kita ingin mengembangkan pasar terutama di Asia Tenggara. Kita ajak Thailand, Filipina, Brunei dan Singapura untuk mengembangkan Global Halal Travel," papar Jamal di Ternate, Ahad (16/4).
Jamal melihat Maluku Utara bisa menjadi destinasi wisata halal di Indonesia. Letaknya yang dekat dengan Filipina, Malaysia dan Brunei akan membuat wisatawan mudah menuju Maluku Utara.
Terlebih potensi alam Maluku Utara dinilai Jamal cukup mumpuni. "Maluku Utara itu masih natural masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Wisata halal akan sangat cocok terlebih mayoritas penduduknya Muslim," papar Jamal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/4).
Jamal mengaku sudah melihat sendiri potensi wisata di Maluku Utara. Ia berjanji pada bulan Oktober mendatang akan membawa lebih banyak lagi rombongan pengusaha dari Malaysia untuk melihat potensi Maluku Utara.
Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba turut mendukung gelaran The 1st North Maluku International Business Forum. Bahrain mengatakan kabupaten Halmahera Selatan siap bersinergi dengan calon investor yang ingin mengembangkan wisata di Kabupaten Halsel.
Terlebih, ujar Bahrain, Halsel memiliki salah satu destinasi wisata favorit yang sedang dikembangkan yakni Pulau Widi. Pulau Widi di Halsel dikenal sebagai Maldivesnya Indonesia. "Potensi keindahan Pulau Widi bisa dikembangkan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Halsel lewat pengembangan wisata," papar Bahrain.
Bahrain juga mengungkapkan pada Oktober 2017 mendatang, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Widi International Fishing Turnamen (WIFT) yang akan dihelat Pemprov Maluku Utara dan Pemkab Halsel.
Ajang bertaraf internasional ini sekaligus ingin mengenalkan keindahan Pulau Widi kepada wisatawan domestik dan mancanegara. Bahrain yakin, potensi dan kekayaan alam yang menjadi pemikat wisata di Halsel masih bisa dikembangkan oleh investor melalui The 1st North Maluku International Business Forum.