REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar forum bisnis internasional bertajuk The 1st North Maluku International Business Forum di Ternate, Malut. Forum bisnis tingkat internasional yang digelar Ahad (16/4) hingga Senin (17/4) ini dihadiri delegasi bisnis dari Australia, Yordania, Malaysia, Singapura dan pengusaha nasional dari luar Malut.
Pimpinan delegasi bisnis dari Yordania, Dr Mazin mengatakan forum bisnis internasional menjadi bukti Pemprov Maluku Utara serius membuka diri terhadap investasi dari luar negeri. Mazin menyebut setidaknya ada lima hal yang diinginkan investor kepada Pemprov Malut.
Pertama jaminan ketersediaan bahan baku, kedua tenaga kerja yang handal, ketiga akses transportasi yang mudah, keempat regulasi yang tidak memberatkan dan terakhir keamanan investasi. "Pemberian fasilitas akan sangat membantu calon investor," ujar Mazin di hadapan partisipan The 1st North Maluku International Business Forum, Ahad (16/4).
Mazin menyebut sebenarnya potensi Indonesia sangat luar biasa. Ia mengibaratkan Indonesia laksana surga. Semua kekayaan dimiliki olehh Indonesia. "Namun sayang semua hal itu tidak pernah tersampaikan ke dunia luar. Indonesia harus memiliki cara untuk memasarkan diri ke dunia," papar Mazin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/4).
Mazin terkesan dengan gugusan 820 pulau yang dimiliki Maluku Utara. Potensi ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Menurutnya, pemerintah Maluku Utara harus memberikan fasilitas dan memperbaiki peraturan untuk menarik investor. Ia juga menyarankan agar Pemerintah Provinsi membentuk kantor perdagangan untuk mempromosikan Malut ke dunia.
Ketua Kadin Maluku Utara Adam Marsaoly menyebut sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan pengusaha di Maluku Utara untuk mempromosikan Maluku Utara ke dunia. Kadin Malut, ujar Adam, sudah menjalin komunikasi dan penjajakan kerja sama dengan Polandia, Jepang, China, Filipina dan Selandia Baru untuk pengembangan investasi.
"Kadin Malut juga terus berkoordinasi dengan Kadin Indoensia agar pengusaha nasional ambil peran serta dalam investasi di Malut. Kami sampaikan potensi investasi di Maluku Utara seperti perikanan, energi, agro industri dan pariwisata," ujar Adam Marsaoly.
Panitia Pengarah The 1st North Maluku International Business Forum Muhammad Kasuba mengungkapkan, banyak negara yang sudah mengirim delegasi ke Maluku Utara. "Yang terakhir ingin datang akhirnya kita satukan dalam forum bisnis internasional ini. Ke depan akan kita buat rutin tiap tahun," ujar Muhammad Kasuba.
Muhammad Kasuba menyebut gelaran The 1st North Maluku International Business Forum adalah tindak lanjut kunjungan Pemprov Maluku ke Turki dan China beberapa waktu lalu. "Banyak negara yang tertarik berinvestasi di Maluku dari pertemuan di Turki. Kita ingin pertemukan para pengusaha dunia ini dengan stakeholder di Malut," paparnya.