REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan dalam berbagai kesempatan mendorong para pengusaha travel untuk menggalakkan wisata dalam negeri (inbound).
“Para travel agent jangan hanya sibuk menjual paket wisata ke manca negara (outbound), tetapi juga harus berpartisipasi aktif memasarkan pariwisata Nusantara (inbound). Baik kepada wisatawatan domestik maupun terlebih lagi kepada wisatawan manca negara (wisman),” kata Riyanto Sofyan.
Menanggapi imbauan Riyanto Sofyan, Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) berinisiatif menggelar pelatihan (educational trip) inbound bagi para pelaku pariwisata Muslim ke Garut. Paket yang dinamakan ‘Magical Chocodot Experience Educational Trip IITCF Garut" itu akan diadakan pada 16-17 September 2017.
“Paket educational trip (edutrip) ke Garut, Jawa Barat itu terbuka untuk para pemilik travel, tour leader maupun tour planner. Agar pelatihan tersebut efektif, maka kami membatasi jumlah peserta maksimal 20 orang,” kata Chairman IITCF Priyadi Abadi kepada Republika.co.id, Kamis (31/8).
Salah satu destinasi yang dituju dalam pelatihan tersebut Chocodot (Coklat isi dodol Garut), yang sekaligus juga menjadi sponsor acara ini. “Ini sesuai dengan salah satu tujuan edutrip ke Garut, yakni memberikan support IITCF terhadap Chocodot sebagai produk kebanggaan Garut yang digawangi oleh Akang Kiki Gumelar. Ia adalah alumni West Europe Muslim Educational Trip (WEMET) batch 2 yang digelar IITCF pada Juli-Agustus 2016. Ia juga pengusaha muda sukses putra asli daerah Garut,” tutur Priyadi.
Tujuan kedua adalah memperkenalkan potensi pariwisata Garut beserta kulinernya. “Adapun tujuan ketiga adalah mengadakan pelatihan guiding praktek langsung di bus yang kami namakan ‘guiding on the bus”, ‘ice breaking’ dan ‘sharing session’,” papar Priyadi.
Ia menyebutkan, selain Chocodot World dan Goah Gumelar Cafe, destinasi lainnya dalam edutrip ke Garut adalah Candi Cangkuang, Talaga Bodas, Gunung Piramida, Pusat Kerajinan kulit Sukaregang dan Batik Garutan, Alun-alun Garut, Masjid Agung Garut, pusat jajanan Ceplak, Cipanas, dan Koffie Talkie.
“Melalui pelatihan ke Garut ini, kami berharap para travel agent, tour leader maupun tour planner tidak ragu-ragu lagi menyiapkan dan menjual paket-paket wisata inbound, khususnya Garut,” ujar Priyadi.
Priyadi menambahkan, setelah Garut, IITCF akan terus melaksanakan edutrip ke berbagai destinasi di Indonesia. “Destinasi terdekat setelah Garut adalah Purwokerto. Setelah itu menyusul kota-kota lain di Indonesia,” tuturnya.
Ia mengemukakan, sejak didirikan 2,5 tahun lalu, IITCF aktif membekali sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia, khususnya wisata halal, dengan menggelar Muslim educational trip ke berbagai destinasi. Termasuk di dalamnya negara-negara Eropa Barat, seperti Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Turki dan Italia. Juga Taiwan, Turki, Thailand dan Korea. “Tahun ini kami juga akan menggelar Muslim edutrip ke Eropa Timur, di samping Eropa Barat batch ketiga,” papar Priyadi Abadi.