REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh elemen bangsa dan negara Republik Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-69 pada 17 Agustus 2014. Sebuah peristiwa bersejarah yang diraih melalui kiprah para pendiri bangsa.
Sepanjang sejarah, generasi 45 akan dikenang sebagai generasi emas yang mengubah nasib bangsa dan negara Indonesia melalui semangat perjuangan, pengabdian dan pengorbanan.
"Etos inilah yang harus selalu kita dan anak cucu kita teladani bersama. Setelah 69 tahun merdeka, saya yakin para pendiri bangsa akan bersyukur dan bergembira melihat transformasi bangsa Indonesia di abad ke 21," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu disampaikan SBY saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 69 pada Sidang Bersama DPD-DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/8).
Dalam sidang yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie, turut hadir antara Wapres Boediono, mantan Presiden BJ Habibie, mantan wapres Jusuf Kalla, Ketua DPD Irman Gusman, para menteri dan pejabat setingkat menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II serta undangan dan perwakilan negara-negara sahabat.
Dalam paparannya, Presiden memaparkan sejumlah kemajuan yang berhasil dicapai Indonesia selama 69 tahun merdeka. Misalnya dari sisi pemberantasan buta huruf melalui penguatan dan perluasan sistem pendidikan.
Kemudian dari sisi ekonomi melalui peningkatan pendapatan sehingga menjadi middle income country. Terakhir, dari sisi demokrasi, kesuksesan konsolidasi di bidang politik dan ekonomi telah membuat Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
"Pendek kata, setelah hampir tujuh dekade merdeka, Indonesia di abad ke 21 terus tumbuh menjadi bangsa yang semakin bersatu, semakin damai, semakin makmur dan semakin demokratis," kata Presiden.
Lebih lanjut, SBY mengatakan, pencapaian sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini, jangan menimbulkan rasa berpuas diri. Pencapaian tersebut diharapkan menjadi pengingat bahwa semua ini berawal dari revolusi 1945 yang dirintis para pendiri bangsa.
Menurut Presiden, semua pencapaian sebagai bangsa bukan monopoli siapa pun. Semuanya merupakan kulminasi gabungan dari sumbangsih dan kerja keras seluruh generasi dari era Presiden Soekarno hingga era Presiden SBY.
"Insya Allah akan dilanjutkan di era Presiden Indonesia ketujuh dan presiden-presiden berikutnya," kata Presiden seraya mengingatkan, pencapaian bangsa jangan sekali-kali dianggap remeh oleh siapa pun.