Home > >
Bangga Pernah Menjadi Pengibar Bendera di Kabupaten
Sabtu , 16 Aug 2014, 15:31 WIB

Paskibraka/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Setiap orang memiliki pengalaman tersendiri saat merayakan Hari Kemerdekaan, salah satunya Elsa Oktavia (23). Sebagai mantan Paskibraka Kabupaten Tangerang, ia sangat memahami rasanya, melihat bendera berkibar di depan mata.

Pada 17 Agustus 2007, Elsa terpilih menjadi salah satu pasukan pengibar bendera di Kantor Bupati, dan disaksikan oleh ratusan warga Tangerang dari seluruh pelosok. Sebelumnya, ia berlatih dan dikarantina selama sebulan, agar dapat memberikan memberikan yang terbaik saat hari H.

“Masih teringat jelas, bagaimana bangganya berhasil mengibarkan bendera merah putih di depan bupati, dan masyarakat. Langsung ingin menangis,” ungkapanya kepada Republika, (16/8). Ia menjelaskan, setiap hari pasukan pengibar bendera harus berlatih sejak pagi hingga menjelang malam.

Kemudian, bila ada satu orang yang salah, maka satu pasukan dihukum. Selain itu, mereka pun harus menggendong tas berisi air dan batu bata, demi melatih kekuatan, keseimbangan, serta ketahanan tubuh.

“Latihan kami saat itu memang berat, bahkan saat panas terik atau hujan, namun setelah bendera berkibar, semua perasaan kesal dan lelah hilang,” ujar Elsa. Ia bercerita, setiap sekolah memang mengirimkan perwakilannya, untuk diseleksi menjadi pasukan pengibar dan penurunan bendera, dan wanita asal Medan ini bersyukur terpilih menjadi salah satunya.

Elsa mengatakan, meski hanya ditugaskan mengibarkan bendera di kantor bupati, namun semangat para pejuang, bisa ia rasakan. Sekarang wanita yang tinggal di Kedaung, Ciputat ini masih sering melatih paskibra di sekolahnya, demi membantu para juniornya.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : C91
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar