REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memaknai Hari Kemerdekaan dengan mengingatkan kepada seluruh perangkat desa, pemerintahan di tingkat bawah, untuk tidak melupakan jati diri sebagai bangsa yang santun.
"Bangsa kita merdeka dengan cara gotong royong, bahu membahu, tolong menolong; bukannya dengan bertikai dan berkelahi terus menerus. Jadi, jangan menjadi orang lain di daerah kita sendiri," kata Gamawan di Jakarta, Ahad (17/8).
Mendagri mengatakan kekuatan warga adalah kunci untuk menjadikan sebuah daerah menjadi maju, sehingga para perangkat desa, lurah, dan camat diharapkan dapat menjaga kebersamaan dan kekuatan tersebut untuk membangun desa.
"Bangkitkan nilai-nilai desa yang dulu, supaya kita tidak asing di desa kita. Kita sering melupakan jati diri. Kita ini orang Indonesia (Timur) tetapi bersikap seperti orang Amerika (Barat). Orang-orang Barat itu mulai berpikir bagaimana membangun kebersamaan, kok justru kita meniru mereka yang individual," jelasnya.
Karena itu, dia berharap dengan adanya Undang-Undang Desa, yang telah disahkan menjadi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, para pemangku kepentingan dapat maksimal dalam meningkatkan pembangunan masyarakat lokal, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, kesejahteraan dan keamanan.
"Kalau semua kepala desa, lurah, camat dan kepala daerah memberikan perhatian kepada warganya dengan sungguh-sungguh, saya yakin puskesmas, posyandu, sekolah akan dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat," katanya.