REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyediakan loket khusus untuk warga bisa mendapatkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diluncurkan secara serentak bertepatan dengan peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia hari ini, Ahad (17/8).
"BI menyediakan loket khusus untuk warga yang ingin segera mendapatkan uang NKRI," kata Kepala BI Perwakilan Riau, Mahdi Muhammad di Pekanbaru.
Acara peluncuran uang pecahan Rp100.000 baru itu sendiri berlangsung sederhana di lantai 1 Gedung BI di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Peluncuran tersebut dihadiri oleh pejabat dan pegawai BI, perwakilan dari perbankan di Pekanbaru dan insan pers.
Mahdi mengatakan loket penukaran uang dibuka pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Ia menyatakan BI di Riau siap untuk mengedarkan uang NKRI, dan melakukan sosialisasi agar tidak terjadi kebingungan di tengah masyarakat. Menurut dia, bank sentral telah memenuhi persediaan uang pecahan baru itu ke perbankan yang juga diharapkan membantu melakukan sosialisasi hingga ke pelosok daerah.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir apabila belum mendapatkannya, karena pecahan Rp100.000 lama yang dicetak tahun 2004 masih berlaku sampai adanya keputusan pencabutan. Ia mengatakan pemerintah sudah menghentikan pencetakan uang edisi 2004 sejak Juli lalu, dan secara bertahap uang tersebut akan digantikan dengan uang NKRI.
"Uang cetakan tahun 2004 yang masuk ke BI dan kondisinya sudah tidak layak edar akan dimusnahkan dan diganti dengan uang NKRI. Jadi pencetakan uang NKRI sudah memperhitungkan kebutuhan uang masyarakat," katanya.
Ia mengatakan pencetakan uang baru sudah memperhitungkan kebutuhan masyarakat. Jumlah uang tunai beredar (outflow) yang telah keluar melalui BI di Riau terhitung sejak bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1435 Hijriah mencapai sekitar Rp4,07 triliun. Sementara jumlah uang masuk (inflow) yang kembali ke dalam sistem keuangan melalui perbankan baru sekitar Rp1 triliun.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.