REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH --Kalangan veteran pejuang dan perintis kemerdekaan Republik Indonesia mengajak pemerintah dan masyarakat Aceh menjaga perdamaian di provinsi ujung barat Pulau Sumatera tersebut.
"Kami mengajak masyarakat dan Pemerintah Aceh menjaga perdamaian yang sudah terbangun sejak sembilan tahun ini," kata M Yusuf Thayeb, veteran kemerdekaan asal Kota Langsa, di Banda Aceh, Ahad.
Pernyataan tersebut disampaikannya pada temu ramah Pemerintah Aceh dengan keluarga pahlawan, perintis kemerdekaan, purnawirawan, warakawuri, dan kowari dalam rangka HUT Kemerdekaan RI 2014.
M Yusuf Thayeb mengatakan perdamaian yang dirasakan kini telah banyak memberi dampak positif terhadap masyarakat. Di antaranya masyarakat tidak khawatir lagi dengan gangguan keamanan seperti semasa konflik.
Selaku pejuang kemerdekaan, kata dia, dirinya bersama pejuang lainnya berkorban nyawa demi mengusir penjajah Belanda. Karena itu, kemerdekaan Indonesia dan perdamaian Aceh harus terus dipertahankan.
"Kami pejuang kemerdekaan, memperjuangkan kemerdekaan dengan air mata, senjata bambu runcing, mengusir penjajah. Karena itu, kami mengajak masyarakat Aceh mempertahankan kemerdekaan ini serta menjaga perdamaian di Provinsi Aceh," kata M Yusuf Thayeb.
Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menegaskan, perdamaian Aceh harus tetap terpelihara sehingga bisa dirasakan anak cucu. Sedangkan konflik Aceh yang berkepanjangan di masa lalu merupakan catatan sejarah yang tidak boleh diulang kembali.
"Walau Aceh pernah berkonflik, namun Aceh merupakan daerah modal bagi Indonesia. Di Aceh, bendera merah putih tidak pernah turun ketika Indonesia dijajah Belanda," katanya dia.
Saat ini, lanjut dia, Aceh menjadi daerah model bagi dunia, bagaimana menyelesaikan konflik berkepanjangan. Oleh karena itu, semua pihak di Aceh jangan pernah menodai perdamaian tersebut.
"Kemerdekaan Indonesia dan perdamaian Aceh merupakan modal dalam membangun daerah ini. Karena itu, marilah kita jaga bersama untuk generasi mendatang," kata Zaini Abdullah.