Home > >
Persis: 69 Tahun Merdeka, Bangsa Indonesia Masih Banyak PR
Ahad , 17 Aug 2014, 21:23 WIB

logo persis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Irfan Safruddin, menyatakan bangsa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR).

"Kita belum bisa sepenuhnya mengelola kekayaan bangsa Indonesia sendiri. Akibatnya, hanya segelintir kelompok kecil dan bangsa asing yang paling banyak menikmati kekayaan Inndonesia," tutur Irfan kepada ROL, Ahad (17/8).

Menurut Irfan, Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama ditinjau dari aspek ekonomi di tingkat regional maupun dunia. Masalah mendasar perekonomian, lanjut Irfan, termasuk PR bangsa Indonesia pasca 69 tahun kemerdekaan RI. Apalagi, bangsa lain bisa hidup sejahtera karena menikmati kekayaan RI.

Padahal, jika kekayaan itu dikelola sendiri oleh bangsa Indonesia, maka dapat mensejahterakan rakyat Indonesia secara signifikan.  "Kami bersyukur kepada Allah SWT secara terus menerus karena Allah SWT telah mengizinkan kemerdekaan bangsa Indonesia dan mampu mempertahankan kemerdekaannya hingga saat ini," ungkap Irfan.

Irfan pun menyadari akhlak dan budi pekerti Bangsa Indonesia sedang mengalami kemerosotan dan penurunan saat ini.

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni, mengimbau kepada seluruh penyelenggara negara dan pemerintah untuk mengentikan korupsi saat ini juga.

"Mulai dari Presiden sampai seluruh aparaturnya, sekarang juga hentikan korupsi, wujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) dan pemerintahan yang berkualitas (good governance)," papar Imam kepada ROL.

Redaktur : Maman Sudiaman
Reporter : c57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar