REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok yang menamakan dirinya martabak mengalahkan kelompok penggemar nasi goreng dalam pertandingan babak semifinal tarik tambang dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke 69 di Swiss.
Kedua kelompok ini pada akhirnya harus menyerah pada kelompok Bern yang meraih juara pertama dan kelompok Solothurn di tempat kedua pada final pertandingan tersebut, demikian Sekretaris I, Pensosbud KBRI Bern, Oktavia Maludin, Selasa (19/8).
Sekitar 500 orang warga Indonesia dan Swiss berkumpul pada perayaan Kemerdekaan yang diselenggarakan di halaman wisma Dubes RI Guemligen, Ahad.
Duta Besar Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Linggawaty Hakim, dalam sambutan upacara menuturkan kesuksesan pemilu 2014, yang mendapat sorotan positif dari media di Swiss.
Dubes berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia di Swiss dan Liechtenstein yang turut mensukseskan pelaksanaan pemilu 2014 di Swiss, berlangsung dengan sukses.
Dubes mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung siapapun yang menjadi Presiden kita demi kelanjutan pembangunan menuju Indonesia yang makin maju dan sejahtera.
Selain itu, pada momentum perayaan 17 Agustus, Dubes mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga citra positif Indonesia di Swiss.
Hal ini bisa dimulai dari lingkungan sekitar, dimana para anggota masyarakat bisa menunjukkan pada masyarakat setempat bahwa warga Indonesia senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, cinta damai dan dapat berkontribusi secara positif kepada lingkungannya.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah membentuk komunitas diaspora Indonesia di Swiss yang merangkap Liechtenstein. Diaspora Indonesia di Swiss diharapkan tidak melupakan Indonesia, dan terus memajukan Indonesia dari seluruh penjuru dunia.
Tidak hanya tarik tambang, perayaan 17 Agustus di KBRI Bern diiisi dengan perlombaan anak seperti menyusun puzzle Burung Garuda, balap karung, lari bendera dan menyanyi bersama lagu perjuangan Indonesia sambil mengibarkan bendera merah putih di tangan mungilnya.
Kaum wanita turut ambil bagian dalam pesta kemerdekaan dengan mengenakan pakaian nasional berpartisipasi pada ajang pemilihan ratu kemerdekaan, yang rutin digelar pada setiap perayaan 17 Agustusan di Bern. Pemenang tahun ini adalah Christiana Streiff-Siswijana, yang telah tinggal selama 14 tahun di Zurich, Swiss.
Kemeriahan, rasa haru dan suka cita bercampur menjadi satu saat mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan suka cita dapat bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di perantauan, sambil mencicipi hidangan kuliner Indonesia.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.