Home > >
Berharap 'Ketiban' Rezeki Kemerdekaan RI
Senin , 11 Aug 2014, 11:46 WIB

Penjual menata hiasan nuansa merah putih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Para pedagang bendera dan umbul-umbul untuk peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kota Bandung berharap bisa panen pembeli dalam sepekan ke depan. "Biasanya penjualan bendera dan umbul-umbul meningkat sepekan menjelang Agustusan, dimana setiap warga diwajibkan memasang bendera di depan rumah masing-masing," kata Jamal seorang pedagang bendera di Jalan Soekarno Hatta Bandung.

Ia menyebutkan, dalam dua pekan terakhir ini hanya sebagian kecil yang membeli bendera dan pernak-pernik lainnya itu, kebanyakan baru menanyakan harga.
"Biasanya tanggal 10 Agustus mulai ramai, sekarang-sekarang masih tanya-tanya dulu," kata Jamal.

Selain berjualan bendera dan umbul-umbul, ia juga menjual tiang bambu dan pohon pinang untuk keperluan lomba perayaan HUT Kemerdekaan RI. "Bambu untuk panjat pinang per-batangnya dijual Rp300 ribu, kalau yang dari kayu pinang harganya Rp750 ribu tergantung kualitas," kata Jamal yang biasa menerima bambu dari daerah Tanjung Sari tersebut.

Sementara itu pedagang bendera lainnya, Aris mengatakan penjualan bendera tidak terlalu jauh berubah meskipun lebih banyak terjual. Tapi karena tahun ini hari kemerdekaan tidak dilaksanakan dalam bulan puasa, masyarakat jadi lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dan menghias lingkungannya.

"Tahun ini orang-orang lebih banyak yang menghias lingkungan dan menghabiskan waktu diluar dibandingkan berdiam di rumah," katanya.

Ia mengaku omset penjualan bendera, umbul-umbul dan bambu itu berkisar Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per hari. Ia mengaku sudah rutin berjualan bendera setiap musim Agustusan.

Sementara berbeda dari pedagang bendera dan pernak-pernik, pedagang bambu dan kayu pinang masih belum kebanjiran orderan. "Belum banyak yang beli, sebagian besar baru nanya-nanya saja," kata Aris.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar