Home > >
Legiun Veteran Kecewa Pekanbaru Minim Pemasang Bendera
Jumat , 15 Aug 2014, 15:24 WIB

Bendera merah putih

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Riau menyatakan kecewa sebab nasionalisme warga di Kota Pekanbaru tipis, yang tercermin dari minimnya pemasangan bendera merah putih di depan toko-toko kota tersebut.

"Saat ini jiwa nasionalisme di Indonesia, khususnya Riau, dan Pekanbaru sangat tipis sekali. Dari Jalan Tuanku Tambusai sampai Jalan Sudirman tidak ada toko-toko yang memasang bendera," kata Ketua LVRI Riau, Soegirinoto saat ramah tamah dengan Gubernur Riau, Annas Maamum di Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya, bendera hanya terlihat di perkantoran dinas pemerintah, padahal perayaan 17 Agustus tinggal dua hari lagi.

Untuk menumbuhkan nasionalisme, katanya, tidak perlu diceritakan peristiwa perang lagi karena sekarang sudah mudah diperoleh.

"Kalau diceritakan nanti malah ngantuk, silakan ditonton saja di film-film. Itu sudah banyak atau baca buku," ucapnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan dalam hal mengisi kemerdekaan putra-putri Riau sudah bagus. Hal itu terlihat dengan pembangunan yang begitu pesat dan lebih baik dibanding provinsi lain.

Kemudian dari segi penghargaan terhadap pahlawan dan veteran, secara keseluruhan di Riau cukup lebih baik daripada provinsi lain. Contohnya seperti adanya makam pahlawan bagi veteran yang merupakan satu-satunya di Indonesia.

"Tapi kami minta juga agar makam pahlawan diadakan di setiap kabupaten/kota karena ada yang belum punya," ungkapnya.

Dari segi kesejahteraan ia menceritakan bahwa setiap bulan veteran mendapatkan dana kehormatan sebesar Rp250 ribu, tapi yang janda tidak mendapatkannya. Kemudian pada hari kemerdekaan ini diberikan pula apresiasi oleh pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp1 juta per orang.

"Kalau dari provinsi kita lebih makmur, tapi di kabupaten/kota ada yang kurang," jelasnya.

Gubernur Riau, Annas Maamum ketika ditanyakan soal sediitnya pemasangan bendera di toko-toko di Pekanbaru mengatakan bahwa hal itu adalah kewenangan Wali Kota Pekanbaru.

"Itu tanya ke Wali Kota, kalau saya tak punya wewenang, tapi saya sudah telepon dia. Kalau saya juga yang turun ke toko-toko pasti mereka akan pasang kalau saya suruh. Tapi tak mungkinlah," katanya diiringi gelak tawa.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar