Home > >
Membangun Jiwa Patriotisme Sejak Dini
Sabtu , 16 Aug 2014, 21:27 WIB

Anak-anak bermain mainan kapal terbuat dari styrofoam di kubangan bekas genangan air rob di Kalibaru, Jakarta Utara, Rabu (22/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Seribu cara kalangan guru menanamkan jiwa patriotisme kepada anak didik. Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69, siswa SD Negeri I Gayam, Sukoharjo, diajak bersama membuat aneka mainan kerajinan alat pertahanan dan keamanan buatan dalam negeri.
 
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta produk dalam negeri, serta mendorong perkembangan industri peralatan pertahanan produksi asli Indonesia.
 
Kepala Sekolah SDN I Gayam, Lilis Suryani mengatakan dengan tugas kelompok membuat karya dari bahan limbah dan mudah didapat.

''Ini diharapkan siswa bisa memanfaatkan barang limbah untuk dijadikan karya kreatif. Juga bisa lebih menciptakan rasa cinta Tanah Air dan produk dalam negeri,'' katanya, Jum'at (15/8).
 
Kegiatan ini, kata Lilis, dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta produk dalam negeri. Juga mendorong perkembangan industri peralatan pertahanan produksi asli Indonesia.

Siswa sejak kecil ditanamkan jiwa nasionalisme. Otak memori mereka dibangun semangat optimisme yang tinggi. Biar nantinya, kelak tetap miliki jiwa patriotisme untuk membangun negara.
 
Dikatakan Lilis, membuat hasil kerajinan ini sengaja mengambil thema peralatan pertahanan keamanan dalam negeri. Ini sengaja dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-69, sekaligus sebagai bentuk mengisi kemerdekaan yang dilakukan siswa sekolah.
 
''Kami kenalkan kepada siswa untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat. Membuat karya seni dengan memanfaatkan barang yang mudah didapat. Seperti membuat pesawat terbang, kapal selam, dari limbah bahan gabus atau stereofom,'' kata Lilis.
 
Kegiatan diikuti seluruh siswa kelas dua, tiga dan empat. Siswa tak hanya membuat miniatur atau mainan alat pertahanan keamanan negara saja. Mereka juga memamerkan hasil karyanya di tengah halaman sekolah. Ini yang membuat siswa bangga hasil kreasinya dilihat orang lain.


Redaktur : Damanhuri Zuhri
Reporter : edy setiyoko
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar