Home > >
Istana Bogor Diselimuti Bendera Seribu Meter
Sabtu , 16 Aug 2014, 21:33 WIB

Pekerja melakukan pengecatan ulang dinding dan pilar Istana Negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bogor memeriahkan HUT ke-69 Kemerdekaan RI dengan memasang bendera merah putih sepanjang seribu meter di sekeliling Istana Bogor.

Bendera merah putih serupa setengah lingkaran dan melengkung indah membalut pagar tembok Istana Bogor sejauh seribu meter. Pemandangan ini dapat dilihat setiap melintas di depan istana kepresidenan itu.

"Ini tradisi setiap HUT Kemerdekaan RI. Kita menghiasi pagar Istana Bogor dengan bendera. Total panjang bendera yang mengelilingi istana sepanjang seribu meter," kata protokol Istana Presiden Bogor, Cecep Koswara, di Bogor, Sabtu (26/8). 

Pemasangan bendera seribu meter itu sesuai panjang Istana Bogor. Ini dilakukan sebagai tradisi yang tetap dipertahankan sejak zaman Presiden Soeharto.

Menurut Cecep, tradisi tersebut juga diberlakukan di lima istana kepresidenan lainnya yang ada Indonesia. Seperti Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Cipanas, Istana DIY Jogyakarta dan Istana di Bali. 

Selain menghiasi pagar istana dengan bendera sepanjang seribu meter, Istana Bogor juga mengecet ulang tembok pagar sehingga menjadi lebih rapi dan bersih. 

Sebelumnya, terang dia, tembok Istana Bogor menjadi sasaran aksi vandalisme. Banyak yang mencoret tembok pagar istana dengan cat semprot. 

Tindakan vandalisme ini disayangkan oleh pihak Istana Bogor karena merusak nilai cagar budaya dan wajah Indonesia.

"Istana ini ibarat wajah kita, bila dicoret seperti ini artinya kita tidak punya rasa nasionalisme terhadap kekayaan budaya dan benda cagar budaya yang bangsa kita miliki," kata Cecep.

Ia berharap, aksi vandalisme yang dilakukan remaja di Bogor dapat ditangani. Mereka diharapkan tidak mengulang kembali aksi coret dinding pagar Istana Bogor. 

"Saya imbau masyarakat mari sama-sama kita menjaga dan memelihara apa yang menjadi kekayaan bangsa kita. Karena perawatan istana ini memakai uang rakyat. Jika kita merusak artinya kita juga merugikan diri sendiri," kata Cecep.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar