REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski Pemilukada masih sekitar dua pekan lagi, namun dua calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid dan Joko Widodo, sepakat untuk "berkoalisi". Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memutuskan untuk "merapat" ke kubu Hidayat, cagub nomor urut 4.
Namun jangan berpikir terlalu jauh dulu. "Koalisi" dimaksud hanya terjadi dalam sebuah acara kuis televisi bertajuk "Versus" yang diselenggarakan sebuah stasiun televisi swasta di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (27/6) malam.
Jokowi memutuskan untuk "berkoalisi" ke kubu Hidayat, lantaran Hidayat unggul jauh dari Jokowi. Dalam kuis yang terdiri empat babak itu, Hidayat benar benar dominan. Mantan ketua MPR RI tersebut berhasil mengumpulkan 470 poin, sedangkan Jokowi hanya 320 poin. Alhasil, Jokowi harus merapat ke kubu Hidayat untuk membantunya menyelesaikan babak terakhir.
"Kita berkoalisi untuk beresin Jakarta," ungkap Hidayat yang langsung disambut gelak tawa dan tepuk tangan penonton yang merupakan pendukung dari kedua cagub.
Kuis yang dipandu Helmy Yahya tersebut, berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan umum yang berkaitan dengan sejarah, pahlawan, kedaerahan, dan pengetahuan umum lainnya.
"Acara ini sangat bermanfaat. Pertanyaan-pertanyaannya sangat bermutu. Cara yang unik untuk mengenalkan calon pemimpin Jakarta. Santai tapi tidak kehilangan substansinya," ujar Hidayat.
Menanggapi "koalisi" Hidayat-Jokowi, menurut Helmy Yahya, keduanya merupakan kombinasi yang sangat cocok. "Luar biasa. Keduanya saling melengkapi," komentar Helmy menanggapi koalisi kedua calon gubernur tersebut.
Dalam kuis tersebut, pemandu acara juga memperkenalkan profil kedua cagub. Para cagub pun diberi waktu untuk menyampaikan visi, misi dan program masing-masing jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta mendatang.