REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peserta pilkada DKI Jakarta 2012 berjumlah enam pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Semua pasangan calon berupaya meraih dukungan dari masyarakat sebesar-besarnya.

Dalam berkompetisi pilkada, tidak jarang terjadi gesekan di antara pasangan calon. Namun apa yang terjadi, jika kompetisi demikian tidak terjadi dalam pilkada DKI. Tidak ada kompetisi panas di antara para calon, karena semua kandidat justru berbalik mendukung satu calon gubernur saja.

Inilah yang terjadi ketika pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini berkampanye di Gelanggang Olah Raga (GOR) Jakarta Timur, Jumat (29/6/2012).

Empat pasangan cagub-cawagub DKI bulat mendukung Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini untuk memimpin Ibukota. Dukungan itu dinyatakan di depan 1000-an pendukung pasangan nomor urut 4 ini yang memadati GOR Jakarta Timur.

Empat pasangan itu adalah 'Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli', 'Hendardji Supandji-A Riza Patria', 'Jokowi-Ahok' dan 'Alex Noerdin-Nono Sampono'. Riuh tepuk tangan dari massa pendukung Hidayat-Didik pun membahana dalam GOR.

Eits, tapi tunggu dulu. Empat pasangan cagub DKI tersebut bukanlah yang sesungguhnya. Mereka hanya orang yang mirip dengan empat cagub DKI. Ini hanya bentuk kreatifitas tim pemenangan Hidayat-Didik.

"Kreatifitas ini untuk menunjukkan jika dukungan terhadap Hidayat-Didik datang dari beragam kalangan. Karena beragamnya, bahkan kandidat lain pun memberikan dukungannya kepada Hidayat-Didik," ujar ketua tim media center Hidayat-Didik, Hartono.

Pada kampanye tersebut, juga dilakukan simulasi pencoblosan gambar pasangan nomor empat dalam duplikat kertas suara berukuran besar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika