REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keamanan Ibu Kota Jakarta seolah menjadi barang yang mahal bagi warganya. Tidak hanya untuk warga miskin, kelompok menengah ke atas pun susah mendapatkan.
Bagi kaum perempuan, soal keamanan seakan jauh lebih mahal lagi. Sepanjang tahun 2011 saja, tercatat lebih dari seribu kasus kekerasan terhadap perempuan di Jakarta. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan diprediksi akan terus meningkat.
Hal diatas menimbulkan keprihatinan Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid. Di hadapan 1000 perempuan yang memenuhi Balai Kartini Jakarta Selatan, Selasa (3/7) malam, Hidayat mengatakan akan memberi perhatian utama terhadap masalah keamanan, khususnya bagi kaum perempuan.
"Jika kami terpilih, hari pertama kami akan kumpulkan seluruh pihak yang terkait dengan keamanan. Kami akan berikan yang terbaik untuk warga Jakarta, khususnya untuk perempuan," kata Hidayat yang didampingi cawagubnya, Didik J Rachbini.
Lebih lanjut, cagub nomor urut 4 itu mengatakan, perempuan Jakarta membutuhkan lembaga atau komisi khusus yang dapat mengayomi dan melindungi mereka, sehingga perempuan akan lebih mudah mendapatkan hak atas keamanan.
Berdayakan Perempuan Lewat UKM
Sedangkan untuk memberdayakan perempuan, Didik yang juga seorang ekonom menegaskan akan mengoptimalkan peran perempuan melalui Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menurut Didik, perempuan memiliki ketelitian yang tinggi, sehingga ia yakin perempuan akan mampu menggerakkan UKM.
"Untuk itu kita akan tingkatkan anggaran yang berpihak pada perempuan. Dari Rp 10 miliar akan kita tingkatkan menjadi Rp 25 miliar. Kita juga akan meningkatkan anggaran untuk kelurahan, RT dan RW," lanjut Hidayat.
Dengan demikian, pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap perempuan Jakarta akan lebih berdaya dan memiliki peran yang lebih signifikan dalam membangun Jakarta.