REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid mengaku sangat prihatin dengan kondisi hutan kota yang ada di Jakarta. Bukan hanya karena luasnya yang tidak memenuhi ketentuan undang-undang, namun banyak hutan kota yang tidak dirawat dengan baik.
"Peraturan perundang-undangan mengharuskan adanya hutan kota seluas 10% dari total luas lahan Jakarta. Tapi ini baru terealisasi 0,4%. Makanya kita ke sini untuk meninjau langsung," ungkap Hidayat saat berkeliling Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Kamis (5/7).
Menurut cagub nomor urut 4 itu, gubernur seharusnya berupaya untuk meningkatkan jumlah lokasi ruang terbuka hijau. Hidayat menambahkan, hutan kota bisa dimanfaatkan untuk melestarikan tanaman-tanaman khas Jakarta, seperti kemang, gandaria, rambutan dan lain sebagainya.
"Selain itu, hutan kota juga bisa dimanfaatkan untuk lokasi rekreasi bagi keluarga," terang mantan ketua MPR RI tersebut.
Sebelumnya, Hidayat sempat dilarang mengunjungi Hutan Kota Srengseng oleh salah seorang anggota Banwaslu setempat, Lukman Husain. Namun yang terjadi sebenarnya hanya kesalahpahaman, karena Lukman mengira Hidayat akan melakukan kampanye di lokasi tersebut.
Namun setelah mendapat penjelasan cagub yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut tidak dalam rangka kampanye, Hidayat pun akhirnya diizinkan berkeliling lokasi tersebut. Setelah meninjau Hutan Kota Srengseng selama 30 menit, Hidayat melanjutkan agenda kampanyenya ke Kalideres, Jakarta Barat.