REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid mengimbau masyarakat untuk mewaspadai masa tenang kampanye hingga hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 11 Juli 2012 mendatang.
Masa kampanye akan berakhir pada 7 Juli 2012 dan masa tenang dimulai sampai hari pencoblosan 11 Juli 2012.
"Di masa tenang itu adalah masa yang paling tidak tenang, banyak yang akan melakukan 'money politic' (politik uang)," kata Hidayat dalam kunjungannya ke Sekolah Atlet di Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis.
Hidayat mengatakan akan adanya serangan fajar sebelum pencoblosan. Cara itu dilakukan dengan memberikan uang kepada warga untuk memilih pasangan tertentu, yang banyak dilakukan pada saat masa tenang.
"Bahkan sekarang kan bukan hanya serangan fajar, ada serangan Dhuha, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Tahajud, dan silakan tunggu di jam tengah malam itu akan banyak yang bagi-bagikan duit," kata Hidayat.
Kekhawatiran Hidayat bukan tidak beralasan namun mantan Ketua MPR itu berkaca pada pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 lalu, dimana ada beberapa kandidat yang terbukti melakukan tindakan tida terpuji tersebut.
"Meski Jakarta telah menjadi sebuah kota percontohan dan memiliki komitmen untuk melaksanakan Pilkada tanpa politik uang, hal tersebut patut diwaspadai" ujar Hidayat.
Meski begitu, Hidayat mengajak segenap warga DKI jakarta untuk turut mencermati praktik politik uang di wilayah mereka. Bahkan kalau perlu untuk membuat efek jera para pasangan yang melakukan politik uang, ambil saja uangnya tapi tidak usah memilih orangnya, sesuai dengan pernyataan dari Deklarasi Kampanye Anti Politik Uang.