DPR Sebut BBM Seharusnya Turun Rp 1.600 per Liter

Selasa , 12 Apr 2016, 10:25 WIB
Fadel Muhammad
Fadel Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Komisi VII DPR Fadel Muhammad menilai pemerintah tidak konsisten dengan penurunan harga BBM. Menurutnya, penurunan harga BBM sebesar Rp 500 per liter untuk jenis Premium dan Solar beberapa waktu lalu masih terbilang rendah.

Fadel menilai, seharusnya besaran penurunan lebih dari penurunan harga BBM yang yang hanya Rp 500 per liter untuk kedua jenis BBM tersebut.

"BBM kan diminta diturunkan. Harga penurunan BBM hitungannya tidak pas. Menurut kita Rp 1.600 per liter untuk penurunannya," ujarnya sebelum Rapat Paripurna Ke-24 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2015-2016, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (12/4).

Fadel menambahkan, terdapat selisih harga berbeda mengenai perhitungan penurunan harga BBM antara pemerintah dengan DPR. Maka dari itu, DPR akan minta penjelasan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM terkait kemana alokasi keuntungan selisih harga yang ada.

"Ini inkonsistensi yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM yang malah mewacanakan adanya pencabutan subsidi. Kita akan minta penjelasan," lanjutnya.

Komisi VII akan bertemu Menteri ESDM pada rapat kerja nanti siang sekitar pukul 14.00 WIB di Gedung DPR/MPR.