Kamis 27 Dec 2018 16:08 WIB

Kota-Kota Ini Segera Miliki Jargas Rumah Tangga

Berat jenis gas alam lebih ringan sehingga jika terjadi kebocoran akan terbawa udara.

Rep: rahma sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga berjalan didekat meteran jaringan gas rumah tangga PGN di Rusun Klender, Jakarta, Rabu (14/11). Rusun Klender merupakan salah satu pelanggan PGN (Perusahaan Gas Negara) di sektor rumah tangga yang telah menggunakan gas bumi sejak 1984.
Foto: Prayogi/Republika
Warga berjalan didekat meteran jaringan gas rumah tangga PGN di Rusun Klender, Jakarta, Rabu (14/11). Rusun Klender merupakan salah satu pelanggan PGN (Perusahaan Gas Negara) di sektor rumah tangga yang telah menggunakan gas bumi sejak 1984.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan gas Negara (PGN) akan memoerluas jaringan gas di Indonesia. Group head Unit Layanan Jaringan Gas Perusahaan Gas Negara (PGN), M Napitupulu mengatakan kota dan kabupaten yang rencananya akan dipasangkan jargas pada 2019 mendatang antara laub adalah Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang.

Selain itu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Palembang, Kota Jambi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Banggai, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Cerita Warga Rusun Gunakan Gas Alam untuk Memasak

“Gas bumi sangat aman digunakan oleh penggunanya, karena sifatnya yang tidak beracun, tidak berwarna, lebih ringan dari udara dan tidak berbau. Namun sebagai tindakan pencegahan, gas bumi PGN ditambahkan suatu bahan pembau agar mudah dikenali jika terjadi kebocoran,” kata Napitupulu.

Napitupulu mengatakan untuk mencegah kebocoran pipa, ia memaparkan agar jangan menggunakan bahan bakar lain pada kompor gas bumi, jangan menyalakan api, merokok dan meletakkan kompor atau benda apapun dekat meter gas, jangan gunakan penyemprot aerosol didepan pipa gas, jangan coba menambah alat pada pipa tanpa seizin PGN.

Lalu, jangan gunakan pipa gas sebagai tempat menjemur agar terhindar dari karat maupun benturan yang dapat menyebabkan kebocoran gas, jangan letakkan meteran gas dengan instalasi listrik, jauhkan dari jangkauan anak-anak, buat ventilasi pada dapur dan buka ventilasi itu sebelum menyalakan kompor.

“Kebocoran dapat dideteksi dari bau, alat deteksi khusus, dan angka paling kanan meteran gas yang berputar meski tidak digunakan. Jika terjadi kebocoran, tutup keran luar dan dalam, serta ventilasi dibuka agar gas terlepas ke udara,” kata dia lagi.

Dalam kondisi kebocoran gas, juga disarankan jangan menyalakan api maupun peralatan listrik, jika ingin ketahui kebocoran gunakan gelembung sabun ke setiap sambungan pipa gas. Jika ada semburan api keluar dari pipa, jangan panik, karena itu tidak akan meledak, segera padamkan dengan kain basah, dan jangan pernah langsung menyiramkan air.

Untuk pemasangan jargas di seluruh rumah warga negara Indonesia, PGN masih perlu ada sejumlah kajian dulu khususnya dalam pembicaraan anggaran. Namun, ini sudah dipastikan akan berjalan, karena pemerintah saat ini sedang diversivikasi dari gas LPG menjadi Jaringan Gas Rumah Tangga.

Bahkan, ini sudah masuk ke dalam proyek strategis nasional serta Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk pembangungan Jaringan Gas Rumah Tangga. Untuk rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM, pernah meluncurkan rencana lelang untuk beberapa kota yang akan di bangun jargas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement