REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sebuah studi baru yang dilakukan sejumlah ilmuwan di National Institutes of Health menemukan bahwa mengobrol dengan lawan bicara di ponsel lebih dari 50 menit akan mengganggu aktivitas dan fungsi sel otak. Penelitian mereka difokuskan pada daerah di otak yang paling dekat dengan antena.
"Metabolisme glukosa (tanda otak sedang beraktivitas) meningkat drastis pada orang yang sedang beraktivitas dengan ponsel dalam waktu lama," kata Dr Nora Volkow, salah satu peneliti, dilansir dari Body and Soul, Jumat (13/2).
Penelitian yang sudah diterbitkan di Journal of American Medical Association ini dirancang untuk meneliti bagaimana otak terlalu aktif bereaksi terhadap medan elektromagnetik yang disebabkan sinyal ponsel atau telepon nirkabel.
Volkow mengaku dia sangat terkejut bahwa radiasi elektromagnetik yang begitu lemah di ponsel bisa memengaruhi aktivitas otak sebegitu hebatnya.
Peneliti masih mencari tahu lebih jauh apakah ini ada kaitannya dengan penyakit kanker yang disebabkan sinyal ponsel. Meskipun secara biologis, metabolisme glukosa di otak yang meningkat berlebihan bisa saja berpotensi memicu kanker.
Profesor Patrick Haggard dari University College London mengatakan hasil penelitian ini sangat menarik karena menunjukkan efek langsung dari sinyal ponsel pada fungsi otak.
Namun dia mengatakan fluktuasi yang jauh lebih besar di tingkat metabolisme otak dapat terjadi secara alami, seperti ketika seseorang berpikir berat.
"Jika penelitian lebih lanjut menegaskan bahwa sinyal ponsel berefek langsung pada metabolisme otak, maka penting untuk menyelidiki apakah efek tersebut memiliki implikasi kesehatan," kata Haggard.