Rabu 31 May 2017 08:26 WIB

Membidik Pasar Kampus dengan Apartemen Antinarkoba

Ilusitrasi apartemen Enviciio margonda
Foto: Enviciomargonda.com
Ilusitrasi apartemen Enviciio margonda

REPUBLIKA.CO.ID  JAKARTA--Menjamurnya apartemen dan perguruan tinggi di kawasan Depok telah mendorong sejumlah pengembang untuk lebih jeli membidik pangsa pasarnya, terutama kalangan mahasiswa.

Salah satu kiat yang ditawarkan adalah membangun apartemen anti narkoba. Kiat itu dipandang penting mengingat bahaya narkoba telah menjadi musuh bersama dan target sasarannya adalah generasi muda.

Untuk mewujudkan hal itu, pengembang PP Properti Tbk yang membangun dua gedung apartemen dan menggandeng Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Badan Narkotika Nasional serta bank BTN. "Kami ingin punya kontribusi, bukan basa basi," kata Presiden Direktur PP Properti Tbk, Taufik Hidayat disela peluncuran Iluni tower  Evenciio Margonda, Selasa (30/5).  

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah petugas keamanan 24 jam yang khusus dilatih BNN guna memantau prilaku mereka yang dicurigai menjadi pengguna narkoba. Apartemen itu juga dilengkapi dengan fasilitas kamera pemantau atau CCTV guna mengawasi lingkungan sekitar. Bahkan PP Property akan menerapkan sistem serupa pada seluruh proyek apartemen, pusat perbelanjaan dan sarana bisnis lainnya dengan fasilitas anti narkoba. 

Apartemen premium  Evenciio tersebut ditawarkan dengan harga mulai Rp 18 juta permeterperseginya. Saat ini gedung pertama  sudah terjual 50 persen. Sedangkan gedung kedua sudah dibeli Iluni untuk dipasarkan kepada konsumen. PP properti menargetkan apartemen di kawasan Margonda yang menghabiskan biaya investasi hingga Rp 250 miliar ini akan selesai dibangun pada 2019 mendatang. 

Direktur Utama Bank BTN, Maryono  menambahkan Indonesia saat ini sudah kembali masuk ke dalam kategori investment grade. Artinya, ada dana investasi asing yang masuk sehingga akan mendorong investasi di sektor properti. Hal ini akan meningkatkan gairah sektor hunian, perkantoran, apartemen, dan investasi lainnya. "Proyek apartemen ini bukti BTN masuk ke sektor investasi menengah ke atas, " kata Maryono.

Menurut Maryono, Universitas Indonesia setiap tahun butuh sekitar 3000 hunian bagi mahasiwanya sehingga kawasan ini akan terus membutuhkan hunian yang layak. Iluni merupakan anggota himpuni yang anggotanya terdiri dari 26 universitas alumni. BTN juga akan membidik beberapa daerah potensial lainnya seperti Bandung, Medan, Semarang dan Surabaya.  "Ini konsep bagus dan semua akan kita masuki," kata Maryono.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement