Home > >
Gubernur Riau: Napi Bebas Harus Perkuat Ibadah
Senin , 18 Aug 2014, 13:44 WIB

Gubernur Annas Maamun (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Narapidana yang mendapat remisi langsung bebas pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-69 harus memperkuat iman dan ibadah untuk kembali pada jalan yang benar, kata Gubenur Riau Annas Maamun.

"Selain itu juga mulailah berkumpul dan bergaul dengan masyarakat agar diri bisa diterima oleh lingkungan tersebut dan tentunya menjaga kerukunan," kata Annas kepada pers di Pekanbaru, Senin.

Sebelumnya pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-69, Gubernur Annas Maamun juga turut hadir dalam acara yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.

Pada pemberian remisi hari kemerdekaan kali ini, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan remisi kepada 2.173 narapidana yang berada di seluruh lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Provinsi Riau.

Sebanyak 885 di antaranya merupakan narapidana khusus yang terlibat perkara korupsi, narkotika, teroris, pembalakan liar, perdagangan manusia, pencucian uang dan penangkapan ikan ilegal.

"Bagi napi yang mendapat remisi bebas, perbanyak ibadah, lakukan jalan yang benar serta berkumpul dengan masyarakat. Kalau malah menyendiri dan tidak mau bergabung dengan masyarakat, niscaya malah akan terus dikucilkan oleh lingkungan," katanya.

Ia mengatakan, napi bebas juga sebaiknya menguatkan pergaulan di rumah-rumah ibadah seperti masjid bagi yang beragama Islam dan gereja bagi yang beragama kristen.

Menurut Annas, keburukan masa lalu harus segera dihapuskan dengan perbaikan dimasa sekarang dan yang akan datang.

"Jangan pernah mengulangi perbuatan atau kesalahan masa lalu karena itu hanya akan mendatangkan penyesalan," kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar