REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, kebijakan low cost green car (LCGC) terus menjadi pembicaraan publik. Opini positif maupun negatif pun menggelayuti kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan tersebut. Salah satu opini berkembang yakni LCGC bakal menggerus pasar mobil bekas.
Menanggapi opini tersebut, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan menegaskan, LCGC tidak akan menggeser pasar di segmen mobil bekas.
"Ini marketnya growing. Bukan menggeser tapi nanti segmennya (mobil bekas) akan berbeda," katanya ditemui di sela perhelatan IIMS 2013, Kamis (26/9).
Mobil bekas katanya, tetap akan dicintai peminat otomotif. Mobil bekas bisa menjadi jembatan bagi konsumen yang ingin memiliki kendaraan yang setingkat lebih tinggi dari mobil yang sekarang dimiliki namun konsumen tidak terjangkau untuk membelinya secara baru.
Dengan begitu akan terjadi perubahan segmen dari segi konsumen. Konsumen dari kelas bawah akan berpindah ke kelas atas.
"Nanti akan terbentuk sendiri, mobil bekas kelas bawah, kelas atas dan kelas menengah," katanya.
Meski begitu, Johnny tidak menutup mata, keadaan mobil bekas saat ini sedang 'bergoyang'. Mobil bekas juga akan 'bergoyang' jika industri otomotif ada di posisi tertentu. Misalnya, saat industri mobil baru dibanjiri diskon. Konsumen tentu lebih dulu melirik mobil baru ketimbang mobil bekas.
"Dengan adanya LCGC mobil bekas 'goyang', tapi nanti kembali stabil. Kalau bilang tergerus, temporary yes," ujar Johnny.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.