Selasa 13 Nov 2012 08:17 WIB

Mungkinkah Manusia Bisa Berfotosintesis?

Rep: Mutia Ramadhani / Red: Djibril Muhammad
Metamorfosis yang dialami Kupu-kupu - ilustrasi
Metamorfosis yang dialami Kupu-kupu - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Fotosintesis selama ini melekat erat pada tanaman. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan kemudian diketahui bahwa hewan-hewan jenis tertentu juga bisa memproduksi makanan di dalam tubuhnya sendiri dengan memanfaatkan energi matahari, laiknya tumbuhan. Ini kemudian memunculkan ide menarik bahwa mungkin saja suatu hari nanti manusia bisa berfotosintesis.

Bayangkan, jika kulit manusia dapat bekerja laiknya kloroplas (zat hijau daun pada tumbuhan), maka manusia tak perlu makan dan tak akan pernah merasa lapar. Sebab, tubuh manusia secara otomatis mampu memproduksi nutrisinya sendiri.

Manusia hingga zaman sekarang masih harus tumbuh, berburu, dan mengumpulkan makanan. Sedangkan tumbuhan hijau, dan banyak jenis bakteri lainnya sudah bisa membuat makanannya sendiri dengan berfotosintesis. Mereka memanfaatkan sinar matahari untuk mendorong terjadinya reaksi kimia dalam tubuh mereka sehingga menghasilkan gula yang diperlukan sebagai asupan energi.

Selama ini, ilmuwan hanya mengetahui bahwa kutu daun memperoleh pigmen untuk tubuhnya dari jamur khusus. Agustus lalu, seorang ahli tanaman dari the Sophia Agrobiotech Institute in France, Alain Robichon, menemukan fakta bahwa ternyata kutu daun mampu menggandakan pigmennya sendiri. Hewan ini memperbanyak pigmennya dengan cara memanen banyak energi matahari.