Selasa 19 Aug 2014 11:03 WIB

AL Indonesia dan AS Lindungi Bangkai Kapal USS Houston

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Tim gabungan AS-Indonesia melakukan upacara tabur bunga untuk mengenang awak kapal AS USS Houston (CA 30) yang gugur, Juni 2014
Foto: ap
Tim gabungan AS-Indonesia melakukan upacara tabur bunga untuk mengenang awak kapal AS USS Houston (CA 30) yang gugur, Juni 2014

REPUBLIKA.CO.ID, PEARL HARBOR -- Arkeolog Angkatan Laut Amerika Serikat dan tim penyelam TNI AL menyimpulkan, bangkai kapal di dasar Laut Jawa yang diteliti sejak Juni lalu sesuai dengan identifikasi kapal perang AS USS Houston (CA 30). 

Kapal tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II. Tim juga menemukan bukti kuat situs peninggalan tersebut pernah diusik oleh pihak yang tidak berwenang.

"Kami berterima kasih kepada mitra-mitra dari Indonesia yang telah mendukung upaya menjaga USS Houston. Hasil perbincangan kami dengan mitra TNI AL memperlihatkan mereka juga memiliki rasa tanggung jawab yang sama besarnya dengan kami dalam melindungi situs arkeologi ini dan situs lainnya," ujar Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Harry Harris dalam siaran pers, Selasa (19/8).

Ia juga mengatakan, penelitian situs tersebut hanya langkah pertama dalam menghormati para awak kapal yang telah berkorban demi kemerdekaan dan keamanan yang dinikmati hari ini. 

Penyelam AL AS yang tergabung dalam tim Mobile Diving and Salvage Unit One, Kompi 1-5, bersama personil TNI AL, memeriksa bangkai kapal tersebut. Ini sebagai bagian dari rangkaian latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2014.

Mereka melakukan 19 kali penyelaman. Mereka menandai kedua ujung kapal dengan pelampung dan mendokumentasikan sisi kiri dan geladak kapal dengan video. Data yang masuk dikaji oleh dinas kesejarahan AL AS, Naval History and Heritage Command. 

Situs tenggelamnya USS Houston merupakan salah satu lokasi menyelam paling populer. Namun, situs itu juga merupakan tempat beristirahatnya sekitar 700 awak kapal dan marinir. 

Hasil kajian juga menunjukkan, orang yang tidak berwenang telah melepaskan paku keling lambung kapal dan pelat besi dari kapal perang tersebut. Barang bukti memperlihatkan penemuan amunisi yang belum diledakkan yang diambil dari bangkai kapal oleh pihak yang tidak berwenang. 

Hal tersebut meresahkan keselamatan dan keamanan publik. Terdapat pula rembesan minyak yang masih aktif dari paku keling lambung kapal.

Para arkeolog bawah laut masih mengkaji data penyelaman tersebut dan laporan terakhir dijadwalkan rampung pada musim gugur tahun ini. AS dan Indonesia tengah bekerja sama untuk merancang langkah pencegahan agar situs itu tidak diusik lagi.

Pada 11 Juni, di sela-sela aktivitas survei, tim gabungan AS-Indonesia juga melakukan upacara tabur bunga untuk mengenang mereka yang telah gugur. Upacara dipimpin oleh Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Kristen Bauer.

USS Houston, yang diberi julukan “Hantu Berderap Pesisir Jawa,” karam saat Pertempuran Selat Sunda pada 1942 atau selama Perang Dunia II. Komandan kapal Kapten Albert H Rooks yang gugur dalam pertempuran, dianugerahi medali Medal of Honor untuk jasa kepahlawanan yang luar biasa. 

Sedangkan USS Houston dianugerahi dua bintang perang dan Presidential Unit Citation. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement