REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Sebuah tim ahli PBB akan memulai penyelidikan mendalam penggunaan serangan kimia di Suriah awal Maret nanti. Tim tersebut bertugas mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan kimia di Suriah.
Seperti Diberitakan Channel News Asia, Selasa (23/2), Virginia Gamba mengepalai Joint Investigate Mechanism (JIM) didirikan pada Agustus oleh dewan setelah muncul laporan serangan gas klorin di tiga desa di Suriah yang menewaskan 13 orang.
Panel bertugas menyusun daftar individu dan entitas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan. Gamba mengatakan, panel itu melihat tujuh kasus potensian penggunaan senjata kimia yang serius, termasuk lima di provinsi Idlib pada 2014 dan 2015.
Dua kasus lainnya berada di bawah penyelidikan di Provinsi Aleppo, lokasi militan ISIS diduga menggunakan gas mustard pada Agustus tahun lalu.
Rezim dan kelompok pemberontak Presides Bashar al-Assad telah menuduh satu sama lain menggunakan senjata kimia dalam perang yang berlangsung hampir lima tahun. Lebih dari 260 ribu orang telah tewas.
Baca juga, ISIS Diduga Gunakan Gas Mustard di Irak.