Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Puasa Cerdaskan Otak

Red:

Selain menyehatkan tubuh, ternyata puasa juga mencerdaskan otak. Hasil penelitian Dr Ebrahim Kazim dari Trinidad Islamic Academy, dengan menggunakan EEG (perekam gelombang otak) juga menunjukkan, puasa membuat tidur lebih berkualitas atau deep sleep,sehingga berpengaruh pada perbaikan otak. Bahkan, Imam as-Suyuthi ketika berumur 21 tahun dapat menulis separuh kitab tafsir al-Jalalain yang belum dirampungkan gurunya, Imam al-Mahalli, saat berpuasa. Semuanya ia lakukan dalam tempo empat puluh hari mulai dari awal Ramadhan sampai 10 bulan Syawal 870 H. 

Selain Imam as-Suyuthi, banyak pula ulama, tokoh, intelektual, dan bintang pelajar yang menuai keberhasilan karena terbiasa menjalani ibadah puasa. Beberapa orang pun mengaku, dapat berpikir lebih cepat saat berpuasa. Sandika Dewi Rosalini (23), misalnya, termasuk orang yang mengaku lebih berkonsentrasi saat puasa. Wanita yang bekerja sebagai produser di salah satu radio komersial di Jakarta ini mengatakan, meski perut lapar, otaknya menjadi lebih produktif. "Banyak ide cemerlang yang tidak kepikiran sebelumnya, tiba-tiba muncul," tuturnya. 

Sebagai produser, berpikir kreatif demi kelangsungan sebuah acara merupakan tugasnya. Oleh sebab itu, ia sering pusing bila ide tak muncul di benaknya. Ia merasa, saat berpuasa otaknya menjadi lebih ringan, segar, dan mudah menemukan solusi. "Saya tidak tahu, apakah itu hanya kebetulan atau sugesti dalam diri. Tetapi, saat puasa otak rasanya disapu bersih dan siap dipakai," ujar Sandika.

Dari artikel yang pernah dibacanya, ia menjelaskan, ketika seseorang puasa dan perut kosong maka volume darah di bagian pencernaan dapat dikurangi lalu dipakai untuk kebutuhan lain, terutama melayani otak. 

Guru Besar dalam Bidang Neurologi FKUI Jakarta Prof Dr Teguh AS Ranakusuma SpS(K) menyatakan, sel otak dan sel pembuluh darah merupakan dua organ yang memiliki kecerdasan tinggi.

Menurutnya, tak salah bila puasa dikatakan bias mencerdaskan otak karena berdasarkan penemuan terbaru, ternyata puasa dapat memperbarui semua sistem organ dalam tubuh, termasuk otak. "Puasa dengan niat baik dan bersungguh-sungguh mampu memperbarui fungsi organ, termasuk otak," jelas Teguh.

Ia menjelaskan, pada saat puasa manusia memerlukan banyak energy, terutama ke otak. Hanya saja, bila setiap orang berpikir tentang puasa maka otak pun dapat bertahan dengan energi seadanya. Keinginan seseorang untuk berpuasa yang dikirim ke otaknya dapat membuat seseorang mampu dan lebih jernih dalam berpikir.

Karena itulah, ia mengatakan, puasa harus dilatih sejak kecil. "Memang, hanya orang pintar yang mau berpuasa karena ia tahu akan mendapat balasan pahala dari Allah," ujarnya.

Teguh menambahkan, orang dapat menahan lapar dan dahaga karena otaknya selalu berpikir tentang imbalan dari perbuatan tersebut atau disebut pahala. rep:c91 ed: anjar fahmiarto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement