Sabtu 23 Aug 2014 15:33 WIB

Koalisi Merah Putih Klaim Solid

Red: operator

Keretakan koalisi pendukung Prabowo-Hatta diyakini akan terjadi dalam waktu dekat.

JAKARTA -Harapan partai Koalisi Merah Putih pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo SubiantoHatta Rajasa tidak terpenuhi di Mahkamah Kontitusi (MK).

Majelis hakim kontitusi pada Kamis (21/8) telah menolak seluruh permohonan Prabowo-Hatta. Tapi, pascaputusan MK, barisan partai dalam Koalisi Merah Putih masih menyatakan solid.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, partainya menghargai dan menghormati keputusan mahkamah. Ia mengindikasikan putusan itu tidak mengubah posisi Partai Golkar. "Kami tetap di Koalisi Merah Putih, solid," ujar Fadel, ke pada Republika, Jumat (22/8).

Dengan berada di dalam koalisi Merah Putih, konsekuensinya Partai Golkar akan berada di luar pemerintah. Fadel menilai, partainya sudah siap untuk berada pada posisi itu. "Tidak ada masalah di luar dan di dalam pemerintahan. PDIP (PDI Perjuangan) pun dulu seperti itu," kata man tan menteri Kelautan dan Perikanan itu.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah pun menga takan, partainya masih mempunyai tugas ke depan."Semua siap ke depan untuk menyongsong kehidupan politik yang lebih baik," ujarnya, kemarin.

Menurut Fahri, PKS akan tetap berada di koalisi Merah Putih. Ia pun mempunyai keyakinan partai lain akan tetap solid memegang komitmen untuk tetap berada dalam koalisi tersebut. Ia mengatakan, pimpinan partai Koalisi Merah Putih pun sepakat untuk tetap bersatu. "Semua hadir menyata kan sikap yang sama.

Semua menerima (putusan MK). Semua siap," kata Fahri.Juru Bicara Tim Perjuangan Merah Putih Ali Mochtar Ngabalin, kemarin, menyampaikan pesan dari Prabowo.

"Kita tidak berhenti, tapi inilah awal dari sebuah pergerakan awal, sebuah tantangan baru kita, awal dari kita memulai melakukan konsolidasi," ujar dia selepas menjadi pem bicara dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/8).

Koalisi Merah Putih, menurut Ngabalin, sudah siap menjadi kekuatan penyeimbang, baik di parlemen ataupun di luar pemerintahan. Ia mengingatkan, kekuasaan itu memiliki kecenderungan untuk koruptif dan otoriter. Ia menilai, pemerintahan ke depan pun tidak mustahil akan masuk ke dalamnya. "Karena itu, harus ada kekuatan penyeimbang," ujar politikus Partai Golkar itu.

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga sempat memaparkan komitmennya untuk tetap bersama Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, PPP, dan PBB, dalam koalisi Merah Putih. "Kita akan tetap bersama-sama,"im buhnya di Jakarta, seusai bertemu pimpinan koalisi di salah satu hotel di Jakarta, Jumat (22/8) dini hari WIB.

Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan menyatakan, pertemuan pimpinan koalisi bagian dari konsolidasi. Intinya, penegasan Koalisi Merah Putih konsisten berada di luar pemerintahan.

Dia membantah isu yang beredar bahwa PAN akan bergabung dalam koalisi Jokowi-JK. "Sudah jelas keputusannya, PAN tetap dalam Koalisi Merah Putih," kata Taufik Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti berpandangan, keretakan dalam tubuh Koalisi Merah Putih akan terjadi dalam waktu dekat.

Menurut Ray, koalisi yang berlandaskan kepentingan pragmatis sangat mudah sekali goyah. "Saya percaya, dalam hitungan bulan akan retak karena basisnya isu," kata Ray.

Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito menambahkan, kekuatan Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta tinggal 40 persen. "Ikatan mereka tidak kuat, kata Arie.rep:Irfan Fitrat/Erdy Nasrul/c54/c87  ed:andri sauabani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement