Ahad 30 Mar 2014 18:03 WIB

Kampanye Anti Golput Dilakukan di Manado

Supaya angka golput tidak tinggi masyarakat perlu didorong untuk menggunakan hak pilihnya.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Supaya angka golput tidak tinggi masyarakat perlu didorong untuk menggunakan hak pilihnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pemerintah Kota(Pemkot) Manado, Sulawesi Utara gencar melakukan kampanye anti golput menjelang pelaksanaan Pemilu 9 April.

"Kami gencar memsosialiasikan anti Golput kepada para pemilih pemula yang duduk di bangku kelas tiga SMA sederajat, supaya pesta demokrasi bisa berhasil," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Manado Hanny Solang di Manado, Minggu.

Hanny mengatakan sosialisasi dilakukan secara berkesinambungan, dengan harapan terpaan informasi dan kampanye tersebut dapat memotivasi para pemilih terutama pemula untuk menyukseskan pesta demokrasi.

"Ini kan pestanya seluruh rakyat Indonesia, jadi termasuk para siswa yang merupakan pemilih pemula juga berhak dan wajib untuk ikut serta dan menyuseskan pesta demokrasi," katanya.

Ia mengatakan, di Manado jumlah pemilih pemula itu cukup banyak, sehingga sosialisasi untuk menggunakan hak pilih dengan benar dilakukan secara gencar, jangan memilih sikap golput.

Hanny mengatakan, sikap Golput itu bukannya pemikiran yang maju, karena artinya tidak mau berpartisipasi dalam menentukan masa depan bangsa lima tahun ke depan.

"Ingat satu suara pemilih itu sangat berarti bagi penentuan nasib bangsa ini ke depan, kalau tidak menggunakan hak pilih jangan berpikir untuk protes atau menuntut apa-apa," katanya.

Sosialisasi dan kampanye anti Golput sudah dilakukan Badan Kesbangpolinmas Manado di sekitar lima sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Manado, dan mendapat sambutan positif karena banyak siswa yang bertanya tentang arti penting Pemilu.

Salah satu pemilih pemula di Manado, siswa SMK 2 Manado bernama Dimas Alfin Agung Nugroho Sabardan yang tercatat sebagai pemilih di Kelurahan Islam Tuminting, mengatakan ia senang bisa menyukseskan pemilu 2014, apalagi ini adalah kali pertama ia menggunakan hak politiknya sebagai seorang warga negara.

"Tentu saja, saya akan datang ke TPS dan menggunakan hak pilih karena itu sikap yang baik sebagai warga negara, karena suara saya nanti ikut menentukan ke mana bangsa ini akan dibawa," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement