REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram masih menunggu hasil laboratorium dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan Nusa Tenggara Barat terkait dengan temuan beras sintetis oleh warga di Kelurahan Dasan Agung, Selasa (26/5).
"Sampel beras yang diduga sintetis atau plastik itu sudah kami serahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan cek laboratorium," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram Wartan di Mataram, Rabu.
Diskoperindag, kata Wartan, untuk sementara belum dapat memastikan apakah beras yang dikonsumsi Hj Sarah warga Dasan Agung Bawak Bagik bersama keluarganya itu adalah beras sintetis atau tidak.
"Sebelum ada kepastian secara yuridis formal, kami tidak bisa menyimpulkan beras tersebut sintetis atau bukan," ujarnya.