Jumat 26 Jan 2018 13:31 WIB

Lima Faktor yang Bisa Membuat Rakyat Papua Punah

Salah satu faktor yang membuat populasi warga Papua tergerus adalah kekerasan DOM.

Rakyat Papua butuh kesejahteraan.
Foto: Republika Online/Chairul Akhmad
Rakyat Papua butuh kesejahteraan.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Fitriyan Zamzami dari Papua

TIMIKA- Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Gyai menyatakan, warga Papua saat ini tengah dihabisi lima faktor. Ia mendesak langkah-langkah nyata dilakukan guna mencegah kian tergerusnya populasi warga asli Tanah Papua.

"Yang pertama itu akibat kekerasan selama DOM (daerah operasi militer) dulu dan kekerasan politik pilkada sekarang, " kata Alysius saat ditemui di RSUD Timika, Kamis (26/1). Ia menjelaskan, akibat dari represi tentara pada masa lalu dan konflik-konflik pilkada yang belakangan mencuat jadi salah satu sebab banyak warga Papua terbunuh.

Selain itu, kata Aloysius, adalah penyakit-penyakit endemik di Papua seperti malaria, HIV/Aids, campak, kekurangan gizi, dan penyakit-penyakit lain. Seperti yang terjadi di Kabupaten Asmat, belakangan, penyakit-penyakit itu berpotensi mewabah dan menimbulkan kematian dalam jumlah besar.

(Baca Juga: Agar Asmat Kembali Sehat )

Konsumsi minuman keras (miras) yang tak terkendali, kata Aloysius, juga jadi pengurang populasi warga Papua. Sejumlah daerah saat ini telah menerapkan perda antimiras, tapi menurut Aloysius, perlu regulasi yang lebih ketat lagi.

Selanjutnya, kata Aloysius, adalah kesadaran kesehatan warga Papua. "Orang Papua kalau belum muntah darah atau pingsan belum dibawa ke dokter," tuturnya.

Faktor geografi dan topologi, menurut Aloysius juga membuat kebutuhan kesehatan warga Papua sukar dipenuhi sehingga kadangkala berujung kematian.

 Terkait faktor-faktor dan keadaan itu, Kadinkes Papua mendesak dilakukannya inovasi-inovasi untuk menangani kondisi riil di lapangan. Hal itu, kata dia, sangat bergantung pada kepemimpinan di Papua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement