REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI --Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mengaku tidak ragu untuk bekerja sama dengan KPK untuk melakukan pencegahan korupsi. Dia akan melibatkan kepala sekolah dalam mencegah perilaku korupsi sejak dini.
Anies mengatakan, sebelum lima pimpinan KPK dilantik, ia dan presiden berkumpul dengan 500 kepala sekolah yang indeks integritasnya tertinggi. Ia ingin agar sekolah-sekolah di Indonesia menjadi tempat yang bebas praktek korupsi, serta menjadi zona untuk membiasakan kejujuran.
''Bukan hanya siap, sangat siap. Bahkan besok kita akan ke kantor KPK dengan para kepala sekolah itu,'' kata Anies kepada Republika.co.id, di Jatisampurna, Bekasi, Senin (21/12).
Ia berharap, KPK dapat menjalankan perannya dengan baik, dari sisi pencegahan maupun di dalam aspek penindakan. Menurut Anies, di Indonesia, sudah terlalu banyak stok orang cerdas, terdidik tapi terampil memanupulasi. ''Nah, sekolah harus memangkas suplay koruptor,'' katanya.
Anies mengungkapkan, KPK ada karena adanya krisis integritas. Korupsi diibaratkan sebagai sebuah penyakit, sementara penyakit disebabkan oleh adanya infeksi. Ia menyatakan, infeksi itulah yang harus dibereskan.
Oleh karena itu, kata dia, indeks kejujuran penting ditingkatkan. Hal itu bisa dilihat dari penghitungan hasil ujian nasioanl, dengan melihat seberapa besar persentase jawaban yang sama.
Kalau persentasenya tinggi, bisa disinyalir ada kerja sama atau pola yang sama secara masal di sana. Anies mengimbau, kalau dibiasakan jujur, hal itu akan menjadi budaya.
Siswa yang jujur pasti berintegritas tinggi, dan integritas adalah investasi masa depan. ''Kita selama ini sinergi (dengan KPK) terus untuk pendidikan anak-anak kita,'' kata Anies.