REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Nanan Soekarna mengatakan institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) harus independen, dalam menjalani tugasnya mengayomi masyarakat dan menegakan hukum.
"Kenapa Independent? Karena tugas pokok yang berat adalah penegakan hukum, kan pelayanan pada masyarakat mengayomi itu tugas yang harus menjadi bagian paling utama," ujarnya usai menghadiri upacara serah terima jabatan Kapolri di lapangan PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (14/7).
Nanan berujar Polri yang independen merupakan harapannya untuk institusi Polri ke depan di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. "Semoga Kapolri baru mampu menjadikan Polri sebagai institusi yang independen dalam melakukan penegakan hukum tanpa terjebak situasi politik.
Ia melanjutkan, penegakan hukum saat ini dinilai masih kurang transparan dan akuntabel. Sehingga menurut kacamatanya hal tersebut tidak sesuai dengan good goverment sesuai dengan reformasi.
"Kepolisian sudah membuat reformasi kepolisian sejak tahun 2000 nanti akhirnya 2025. 2025 itu akhirnya dari rencana reformasi kepolsisain," ujar Wakapolri di tahun 2011 hingga 2013 ini.
Terakhir menurut dia yang perlu direformasi ini bukanlah anggota polisinya melainkan sistemnya. Hanya saja tambahnya tetap harus mendapatkan dukungan dari jajaran kepolisian, masyarakat, serta institusi Pemerintah lainnya.
"Sehingga reformasi kepolisian ini (dapat) berjalan dengan mulus," ucapnya.