REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan mobil listrik yang dicanangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan beberapa tahun kebelakang nyaris tenggelam dan tak terdengar kabarnya. Padahal upaya yang dimulai sejak 2012 itu sempat disambut baik masyarakat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah menyatakan ikut mendukung. Lalu bagaimana nasib proyek itu sekarang?
"Saya akan lanjutkan kembali. Itu kan pekerjaan saya di luar tugas BUMN, jadi pastinya saya kembangkan lagi," kata Dahlan usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk, Jakarta, Kamis (16/10). Rapat Pimpinan tersebut merupakan rapat terakhir menjelang berakhirnya masa tugas Dahlan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Dahlan mengatakan ke depan setelah tidak menjadi menteri, dia bisa lebih fokus mengembangkan mobil listrik. Karena memiliki waktu lebih banyak dan tidak harus lagi sibuk mengurusi 138 BUMN seperti sebelumnya. "Itu pengembangan mobil listrik sudah menunggu. Selain juga saya siap menjadi sociopreneur," ujarnya.
Sociopreneur, lanjut Dahlan, adalah pengusaha yang menjalankan bisnis tidak hanya demi keuntungan pribadi. Melainkan juga untuk membangun dan mengembangkan komunitas agar lebih berdaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dahlan sempat mengumpulkan lima orang putra terbaik bangsa yang dia sebut "Pendawa Putra Petir". Mereka dipercaya untuk menggarap mobil listrik dengan berbagai tipe, mulai city car, mobil penumpang sekelas Avanza, hingga mobil mewah sekelas Ferrari.