Selasa 06 May 2014 16:35 WIB

Ini Alasan Hanura Minta Iklan Win-HT Dihentikan

Wiranto (kiri)- Hary Tanoesoedibjo (kanan)
Foto: republika/prayogi
Wiranto (kiri)- Hary Tanoesoedibjo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Hanura meminta agar iklan terkait Wiranto-Hary Tanoesudibjo (Win-HT) di televisi untuk dihentikan penayangannya. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Kristiawanto mengatakan iklan tersebut akan membelenggu Ketua Umum Hanura, Wiranto dalam menentukan arah koalisi politik partai tersebut.

"Saya memandang iklan tersebut diulang-ulang tidak ada manfaatnya, justru iklan tersebut membelenggu Ketua Umum Hanura dalam menentukan arah koalisi politik untuk masadepan bangsa," kata Kristiawanto di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan pemilu legislatif telah usai dan perolehan suara sementara Hanura tidak signifikan, namun yang mengherankan iklan Win-HT masih diputar dimedia MNC Group sehingga sangat naif. Harusnya iklan tersebut sudah dihentikan melihat pemilu sudah usai, dan Hanura tidak signifikan perolehannya.

"Kami memandang HT (Hary Tanoesoedibjo) sudah menjadi masa lalu Partai Hanura, masa lalu yang menyedihkan," ujarnya.

Menurut dia, kedepan Hanura harus menjadi bagian penting dalam menentukan masa depan bangsa yang lebih sejahtera. Kris mengatakan kader Hanura percaya kepada ketua umum bersama sekjen sebagai pimpinan Partai Hanura bisa membawa arah koalisi Hanura menuju koalisi yang berkah untuk rakyat.

"Hanura hari ini (Selasa 6/5) akan menggelar Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) untuk menentukan arah kebijakan koalisi partai ke depan," katanya.

Dia memastikan Rapimnas akan membahas berbagai peluang Hanura dalam koalisi. Acara Rapimnas Partai Hanura direncanakan akan dilaksanakan pada Selasa-Rabu (6-7 Mei 2014) di Hotel Sultan Jakarta. Pembukaan akan dilaksanakan pada Selasa (6/5) pukul 15.00 WIB dan penutupan direncakan Rabu (7/5) pukul 12.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement